Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dorong Peningkatan Produksi Migas, Pemerintah Bakal Tawarkan 10 WK Migas Baru pada 2024

Dorong Peningkatan Produksi Migas, Pemerintah Bakal Tawarkan 10 WK Migas Baru pada 2024 Kredit Foto: Pertamina
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah berencana menawarkan 10 wilayah kerja (WK) Migas baru pada tahun 2024 untuk meningkatkan produksi Migas dan mendorong penemuan-penemuan baru.

Demikain disampaikan Direktur Pembinaan Program Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Mustafid Gunawan dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (16/6/2023). 

Mustafid mengatakan, pemerintah juga berkepentingan untuk merancang kawasan industri yang berbasis energi gas. Lokasi kawasan industri akan didekatkan dengan sumur gas.

Baca Juga: Kementerian ESDM Beberkan Empat Prioritas Utama Pengelolaan Gas Indonesia 

"Kita berharap hal ini menjadikan industri dapat lebih efisien," ujarnya.

Selain itu, untuk mendukung pengelolaan gas, pemerintah melakukan pengaturan sektor hulu dan hilir gas bumi. Di sektor hulu, telah ditetapkan Permen ESDM Nomor 34 Tahun 2020 tentang Alokasi Gas Untuk Ketenagalistrikan.

Sementara di sektor hilir, ditetapkan Peraturan Menteri Nomor 19 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 4 Tahun 2018 tentang Pengusahaan Gas Bumi Pada Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi.

Mustafid menyebut upaya lain untuk menggenjot penggunaan gas adalah pengembangan gas kota. Program ini bertujuan untuk menyediakan energi yang bersih, murah, efisien, dan ramah lingkungan. 

"Pemerintah telah menyiapkan peta jalan untuk menghubungkan sekitar satu juta rumah tangga dengan skema KPBU," ucapnya.

Lebih lanjut, Mustafid mengatakan pembangunan infrastruktur gas yang saling terkoneksi melalui pembangkit listrik gas atau pipa virtual harus mengakomodasi infrastruktur yang ada. 

Regulasi dan kerangka perencanaan jaringan gas perlu diuraikan secara rinci sesuai dengan skala ekonomi yang terkait dengan kapasitas dan lokasi infrastruktur. Aturan dan regulasi yang akomodatif untuk menyeimbangkan keterjangkauan konsumen, harga gas di kepala sumur, serta pengembalian investasi, dan pengeluaran operasi infrastruktur gas.

"Sebagai informasi, progres pembangunan pipa transmisi gas Cirebon-Semarang (CISEM) Tahap I (ruas Semarang-Batang) berdasarkan data per 25 Mei 2023 sudah mencapai 91,35%. Pembangunan proyek pipa gas CISEM Tahap I tidak mengalami kendala yang berarti," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: