Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bawa Oleh-oleh dari AS, Bahlil: RI Bakal Dapat Investasi Rp7,5 Triliun Bangun Panel Surya

Bawa Oleh-oleh dari AS, Bahlil: RI Bakal Dapat Investasi Rp7,5 Triliun Bangun Panel Surya Kredit Foto: Instagram/Bahlil Lahadalia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa perusahaan asal Amerika Serikat (AS) siap mengucurkan investasi senilai US$500 juta atau sekitar Rp7,5 triliun (asumsi kurs Rp15 ribu per dolar AS).

Diketahui, perusahaan asal AS tersebut, yakni SEG Solar Inc bersama ATW Group (mitra Indonesia), akan menggelontorkan dana untuk membangun industri pembuatan panel dan modul surya di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah.

Baca Juga: Di Depan Negara Maju, Sri Mulyani Tagih Janji Investasi Rp1.500 Triliun untuk Transisi Energi

Hal tersebut Bahlil sampaikan usai melaksanakan kunjungan kerja ke Washington DC, AS, dalam rangka mempererat komitmen investasi antara Indonesia dan AS, pada Jumat (24/6/2023) lalu.

"Sebagai bagian dari komitmen kami dalam memperkuat hubungan investasi antara Indonesia dan Amerika Serikat, hari Jumat kemarin waktu setempat, kami melakukan kunjungan kerja ke Washington DC, Amerika Serikat," ujarnya, dikutip Senin (26/6/2023).

Bahlil bercerita, dalam rangkaian kunjungan kerjanya di AS itu, agenda pertamanya diawali dengan melakukan pertemuan dengan SEG Solar Inc, salah satu perusahaan pemain kunci dalam industri energi surya global, PT ATW SOLAR, serta perwakilan dari Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).

"Kami membahas mengenai rencana investasi dari PT SEG-ATW Solar Manufaktur Indonesia yang berencana untuk membangun fasilitas manufaktur panel surya dan modul surya berkapasitas hingga 5 GW di Indonesia, berorientasi ekspor 100% dengan tujuan utama ke Amerika Serikat," ungkapnya.

Dia lalu menjelaskan, dengan total nilai investasi mencapai triliuan rupiah tersebut, proyek ini tidak hanya akan membuka lapangan kerja bagi sekitar 2.000 tenaga kerja Indonesia, tapi juga berpotensi memberikan dorongan signifikan terhadap ekonomi daerah dan nasional.

"Dengan komitmen dan kerja sama dari semua pihak, saya yakin kita bisa meraih manfaat maksimal dari investasi ini, baik dalam bentuk penciptaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, maupun dalam mendukung transisi energi bersih di Indonesia," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: