PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) memastikan tetap akan menjaga rantai pasok batu bara ke pembangkit untuk menghasilkan pasokan listrik yang andal seiring pembangunan pembangkit EBT yang terus digencarkan pemerintah. Sebagaimana diketahui bahwa Batu bara masih menjadi bahan baku energi yang dibutuhkan setidaknya hingga 2040 mendatang.
Direktur Pembinaan Pengusaha Batu Bara Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM, Lana Saria, menjelaskan dalam agenda transisi energi kebutuhan Indonesia atas batu bara tidak serta merta menghilang begitu saja.
Lana menyebut, kebutuhan atas batu bara tetap dibutuhkan selama proses transisi energi, begitu juga rencana kedepan pemerintah untuk menggenjot hilirisasi batu bara bukan hanya untuk kebutuhan sektor pembangkitan.
Baca Juga: Peringati Hari Raya Idul Adha 1444 H, PLN NP Keluarkan Kocek Rp 4,7 miliar, Tujuannya…
"Untuk itu, arah roadmap ke depan adalah pengembangan dan pemanfaatan batu bara berbasis teknologi yang lebih ramah lingkungan. Sebab, meski menjalankan agenda transisi energi, Indonesia tetap harus menjaga ketahanan energi nasional," ujar Lana dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu (2/7/2023).
Lana menjelaskan sejak tahun 2021 pemerintah mengembangkan pemanfaatan batu bara dengan teknologi yang ramah lingkungan sehingga mampu mereduksi emisi.
Dengan begitu, meski nantinya Indonesia tidak lagi mengoperasikan PLTU, namun industri hilir dari batu bara justru akan tumbuh.
"Ada banyak industri hilir ke depan seperti gasifikasi batu bara, briket, blending facility serta teknologi lain yang justru bisa menjadi kekuatan ekonomi dalam negeri," ujarnya.
Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara, menjelaskan bahwa PLN EPI sebagai perusahaan yang bergerak dalam rantai pasok energi primer tentu tak kehilangan peran meski Indonesia bergerak ke arah energi baru terbarukan.
Pasalnya, petumbuhan industri masa depan bergerak ke arah hilirisasi. Teknologi yang kian tumbuh juga mampu menjawab tantangan pengurangan emisi global tanpa harus mengesampingkan mineral yang bernilai ekonomi.
Dalam menjawab tantangan transisi energi, Iwan menyeabut PLN EPI bisa menjadi pemain utama dalam memastikan pasokan energi primer untuk kebutuhan industri masa depan.
"PLN EPI memiliki keunggulan dalam rantai pasok energi primer yang andal dan terintegrasi dari hulu hingga hilir. Kami mengutamakan aspek affordability, security of supply dan acceptability sehingga sumber daya mineral yang ada justru bisa menjadi motor penggerak industri yang lebih ramah lingkungan," ujar Iwan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Lestari Ningsih
Advertisement