Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

RI Naik Kelas, Bagaimana Peran dan Kontribusi BUMN Bawa Indonesia Jadi Negara Maju?

RI Naik Kelas, Bagaimana Peran dan Kontribusi BUMN Bawa Indonesia Jadi Negara Maju? Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia naik kelas dan masuk ke dalam kategori negara berpenghasilan menengah atas (upper middle income country) berdasarkan data Bank Dunia tahun 2022 yang dirilis pada Juli 2023. Adapun tahun sebelumnya, Indonesia menjadi bagian dari negara berpendapatan menengah ke bawah (lower middle income country). 

Sebagaimana diketahui, Bank Dunia memiliki empat kategori negara berdasarkan data Gross National Income (GNI). Keempat kategori tersebut meliputi low income (GNI US$1.035), lower middle income (GNI US$1.036-US$4.045), upper middle income (GNI US$4.046-US$12.535), dan high income (GNI di atas US$12.535).

Bagaimana dengan Indonesia?

Berdasarkan data Bank Dunia, GNI per kapita Indonesia masih berada di angka US$4.170 pada tahun 2021. Sementara itu, GNI per kapita Indonesia tercatat naik sebesar 9,8% menjadi US$4.580 pada tahun 2022. Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu, menyampaikan bahwa pemulihan ekonomi yang kuat mampu menempatkan Indonesia kembali sebagai negara kelas menengah atas.

Baca Juga: Historis Setoran Dividen BUMN ke Negara 5 Tahun Terakhir: BRI Konsisten Jadi Tulang Punggung Dividen Terbesar!

"Indonesia berhasil naik menjadi upper-middle income country, bahkan di saat ambang batas klasifikasinya naik mengikuti kenaikan inflasi global," ungkap Febrio dalam laman resmi Kemenkeu, dilansir Jumat, 7 Juli 2023.

Jika dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya, Indonesia menempati posisi lima teratas dengan GNI per kapita tertinggi tahun 2022. Posisi puncak ditempati oleh Singapura dengan GNI per kapita US$67.200.

Data Perbandingan GNI per Kapita Negara Asia Tenggara Tahun 2022

Cita-Cita Indonesia Jadi Negara Maju Tahun 2045

Menjadi negara berpenghasilan menengah atas (upper middle income country) bukanlah tujuan akhir bagi Indonesia. Ada cita-cita besar yang ingin dicapai, yakni Indonesia menjadi negara maju dan masuk dalam kategori negara berpendapatan tinggi (high income country).

Indonesia ditargetkan menjadi high income country tahun 2045 mendatang. Untuk merealisasikan mimpi tersebut, dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi di kisaran 6% hingga 7% secara konsisten. Sementara saat ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berada di kisaran 5%.

Jika melihat ke belakang, perekonomian Indonesia sempat memasuki jurang krisis sejak Maret 2020 sebagai dampak dari pandemi. Bahkan, pada Q2 2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat -5,32%. Meski begitu, perekonomian Indonesia berangsur pulih mulai pertengahan tahun 2021. Tepatnya pada Q2 2021, pertumbuhan ekonomi Indonesia kembali positif di angka 7,07%. Hingga Q1 2023, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,03%.

Data Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Dengan mempertimbangkan rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar 5% per tahun dan syarat mencapai high income country dengan rata-rata pertumbuhan 7% selama 20 tahun, cita-cita Indonesia menjadi negara maju kemungkinan akan tercapai setidaknya dalam 30 tahun ke depan.

Upaya Pemerintah Capai Indonesia Maju 2045

Febrio menyampaikan bahwa peningkatan GNI per kapita secara signifikan pada tahun 2022 menjadi pijakan kuat untuk mewujudkan Visi Indonesia Maju 2045. Pada saat yang sama, pemerintah akan melanjutkan implementasi agenda reformasi struktural dan transformasi ekonomi yang menjadi prasyarat mutlak untuk terus meningkatkan daya saing, produktivitas, dan nilai tambah tinggi perekonomian nasional.

Dalam jangka menengah dan jangka panjang, pemerintah mengarahkan reformasi struktural dalam rangka mendukung dan mempercepat transformasi ekonomi untuk membangun sektor-sektor yang bernilai tambah tinggi, inklusif, dan ramah lingkungan. Penguatan kualitas sumber daya manusia, percepatan pembangunan infrastruktur, serta perbaikan regulasi dan birokrasi akan menjadi kunci menciptakan iklim usaha dan investasi yang lebih kondusif dan berdaya saing.

Baca Juga: Mengulik Program Dekarbonisasi Nasional: BUMN Jadi Eksekutor Awal Perdagangan Karbon di Indonesia

Sementara itu, transformasi ekonomi melalui hilirisasi SDA, pengembangan industri manufaktur yang mengolah produk masa depan berbasis teknologi tinggi dan ramah lingkungan, serta kebijakan transisi energi hijau termasuk pengembangan pasar karbon akan menjadi prioritas utama dalam agenda ini.

"Selain memastikan keberlanjutan upaya dalam jangka menengah-panjang, Pemerintah juga tetap berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melalui penguatan perlindungan sosial, percepatan  enghapusan kemiskinan ekstrem, penurunan prevalensi stunting, dan pengendalian inflasi dalam jangka pendek," tegasnya lagi.

Peran dan Kontribusi BUMN Bawa Indonesia Jadi Negara Maju

Mimpi Indonesia menjadi negara maju tahun 2045 juga telah dipertegas oleh Menteri Badan usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir. Dalam hal ini, Erick Thohir menekankan bahwa BUMN memiliki peranan vital bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Secara tegas, Erick Thohir mengatakan bahwa BUMN perlu menancapkan pondasi yang kuat dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan. Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga tahun 2045 menjadi suatu hal yang sangat mungkin.

"Tahun 2045 menjadi pusat atau titik kejayaan bangsa kita, di mana ekonomi terus tumbuh," tegas Erick Thohir beberapa waktu lalu.

Erick Thohir menyebut, ada empat faktor kunci kontribusi BUMN dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia 2045. Peran pertama ialah mendukung hilirisasi sumber daya alam (SDA). Diketahui, pemerintah saat ini memang tengah menguatkan program hilirisasi SDA di Indonesia, mulai dari nikel hingga bauksit. 

Peran BUMN selanjutnya terimplementasi dalam optimalisasi potensi ekonomi digital di tubuh BUMN. Tak hanya itu, Erick Thohir juga menekankan pentingnya mewujudkan BUMN yang profesional dan transparan. Pada saat yang sama, penguatan human capital di tubuh BUMN juga menjadi salah satu pondasi yang penting untuk dilakukan. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Advertisement

Bagikan Artikel: