Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sri Mulyani Lapor ke DPR Realisasi APBN Semester I 2023 Tercatat Cukup Baik

Sri Mulyani Lapor ke DPR Realisasi APBN Semester I 2023 Tercatat Cukup Baik Kredit Foto: Alfida Rizky Febrianna
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melaporkan realisasi pendapatan negara pada semester I 2023 mencapai Rp1.407,9 triliun atau tumbuh positif 5,4 persen.

Hal itu dia sampaikan dalam Rapat Kerja bersama Gubernur Bank Indonesia dan Banggar DPR RI dalam Pelaporan Realisasi Semester I APBN TA 2023, di DPR RI.

Baca Juga: Ada IKN dan Pemilu 2024, Sri Mulyani Sebut Belanja Negara Bakal Bengkak

"Selama satu semester ini, indikator ekonomi makro Indonesia serta realisasi APBN 2023 tercatat cukup baik," ungkapnya, dikutip Selasa (11/7/2023).

Sri Mulyani mengatakan, angka tersebut diperoleh dari penerimaan perpajakan yang tumbuh moderat sebesar Rp1.105,6 triliun atau tercapai 54,7 persen dari target APBN. 

Pertumbuhan penerimaan perpajakan itu disinyalir dipengaruhi oleh peningkatan kinerja keuangan badan usaha, aktivitas produksi dan konsumsi yang terjaga, serta harga komoditas yang termoderasi.

Sementara, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) semester I 2023 mencapai Rp302,1 triliun, di mana kinerja utamanya didorong oleh penerimaan sumber daya alam nonmigas dan kekayaan negara yang dipisahkan.

Berdasarkan penerimaan per jenis pajak, mayoritas pajak semester I 2023 dilaporkan tumbuh positif, tetapi mengalami moderasi. Berdasarkan kontribusinya, badan usaha dan tenaga kerja berkontribusi dalam kenaikan PPh nonmigas, PPN dipengaruhi oleh transaksi domestik yang stabil dan keberlanjutan, serta implementasi UU HPP (tarif baru PPN mulai 1 April 2022). 

Dari sisi sektoral, penerimaan sektor utama secara kumulatif tumbuh positif, di mana sektor pertambangan tumbuh paling tinggi ditopang oleh peningkatan profitabilitas, diikuti dengan industri pengolahan, perdagangan, jasa keuangan dan asuransi, transportasi dan pergudangan, real setate, informasi komunikasi dan sektor jasa perusahaan yang juga mengalami pertumbuhan yang optimis.

Namun di sisi lain, penerimaan Kepabeanan dan Cukai mengalami kontraksi karena dipengaruhi oleh penurunan produksi hasil tembakau dan harga CPO yang lebih rendah.

Hingga semester I 2023, penerimaan cukai terpantau sebesar Rp105,9 triliun atau terkontraksi sebesar 12,2 persen, bea masuk sebesar Rp24,2 triliun atau tumbuh 4,6 persen, dan bea keluar sebesar Rp5,3 triliun atau terkontraksi 77 persen yang juga dipengaruhi oleh turunnya volume ekspor tembaga dan bauksit serta menurunnya tarif bea keluar produk mineral dampak hilirisasi sumber daya alam.

Selajutnya, Sri Mulyani juga menyampaikan realisasi belanja negara sepanjang semester I 2023 yang mencapai Rp 1.255,7 triliun atau tumbuh 0,9 persen. Angka itu terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp891,6 triliun, telah tercapai 39,7 persen target APBN atau mengalami pertumbuhan sebesar 1,6 persen dari tahun sebelumnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: