Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Agripreneur Dorong Berkembangnya Hilirisasi Pertanian Sekaligus Ciptakan Wirausaha Unggul

Agripreneur Dorong Berkembangnya Hilirisasi Pertanian Sekaligus Ciptakan Wirausaha Unggul Menkop-UKM Teten Masduki. | Kredit Foto: Kemenkop-UKM
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koperasi dan UKM (Menkop-UKM) Teten Masduki menegaskan bahwa Indonesia yang memiliki keunggulan di sektor pertanian dan keunggulan perlu dikembangkan lebih lanjut. Salah satunya ialah melalui penciptaan wirausaha berbasis agrikultur yang diberi nama agripreneur dan berpotensi mendorong berkembangnya hilirisasi pertanian sekaligus menciptakan wirausaha unggulan.

"Kita bisa menciptakan lapangan kerja berkualitas dengan menghadirkan entrepreneur baru dengan produk berbasis riset. Selain membangun infrastruktur, modernisasi birokrasi, SDM, pembangunan demokrasi, dan paling penting Indonesia perlu menyiapkan entrepreneur," ucap Menkop-UKM Teten Masduki dalam keterangannya, Selasa (11/7/2023).

Baca Juga: Kerja Sama dengan RSPO, Kemenkop-UKM Perkuat Sawit Berbasis Koperasi Petani

Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi cukup besar terhadap PDB pada triwulan I 2023 sebesar 11,8% dengan tren pertumbuhan yang positif sebesar 4,73% per kuartal. Selain itu, Global Food Security Index (GFSI) mencatat bahwa indeks ketahanan pangan Indonesia tahun 2022 berada di peringkat 69 dari 113 negara dengan mengalami peningkatan di level 60,2 atau naik 1,69% dibandingkan tahun 2021.

Lebih lanjut, Menteri Teten menambahkan bahwa saat ini pihaknya membidik persentase entrepreneur sebanyak 3,47 persen. Menurutnya, untuk menjadi negara maju, persentase wirausaha sebuah negara minimal harus mencapai 4 persen. Dalam hal ini, Indonesia harus berhasil mencetak 1 juta wirausaha agar dapat mencapai persentase yang ditargetkan.

"Kita harus memikirkan bagaimana caranya mencetak 4 persen entrepreneur baru ini karena kita membutuhkan sekitar 1 juta lagi entrepreneur baru. Maka, kami ingin menggandeng kampus sebagai pabrik entrepreneur, salah satunya IPB supaya pebisnis baru memulai dengan inovasi produk yang berbasis riset dan teknologi," kata Menteri Teten.

Salah satu langkah nyata yang dapat dikembangkan terkait agripreneur bersama IPB University adalah kolaborasi yang difokuskan pada pentingnya inovasi dan pertumbuhan berkelanjutan dalam memajukan industri agribisnis serta mendukung perkembangan agripreneur.

Melalui kolaborasi bersama dengan IPB melalui STP-IPB, diharapkan dapat tercipta langkah-langkah untuk menjawab berbagai tantangan terkait ketahanan pangan; penciptaan nilai tambah melalui pengembangan produk olahan baru; pengemasan yang menarik; dan pemasaran yang cerdas berbasis teknologi, misalnya menjadi produk perawatan kulit, produk kesehatan, dan minyak atsiri.

Para peserta yang tergabung dalam Entrepreneur Hub Agripreneur diharapkan dapat terus mengembangkan diri dan mendapatkan pendampingan pengembangan usaha dari IPB melalui STP-IPB sehingga dalam beberapa waktu ke depan, para agripreneur tersebut usahanya dapat naik kelas.

Di tempat yang sama, Wakil Walikota Bogor Dedie A. Rachim menambahkan, Bogor tercatat memiliki 76 ribu UMKM. Namun, yang terdaftar secara resmi untuk mengurus perizinan baru mencapai sekitar 1.000 UMKM.

Menurutnya, saat ini dibutuhkan wirausaha yang terdaftar secara resmi guna ikut meningkatkan pertumbuhan ekonomi Bogor. Dia berharap, acara ini bisa menjadi jawaban untuk mengatasi persoalan tersebut.

Baca Juga: Kemenkop-UKM Tingkatkan Kapasitas Usaha Mikro Petani di Humbang Hasundutan

"Semoga acara ini akan makin meningkatkan pertumbuhan wirausaha di Bogor," ujar Dedie.

Sementara itu, Rektor IPB University, Arif Satria, mengatakan bahwa sebanyak 43 persen mahasiswa baru di IPB berminat untuk menjadi wirausaha. Untuk mewujudkan mimpi para mahasiswa ini, pihaknya menyiapkan berbagai program agar IPB dapat menjadi inkubator yang mampu melahirkan wirausaha baru di Indonesia.

"Kami akan bina para mahasiswa ini melalui berbagai program yang kami kembangkan. Salah satunya Science Techno Park ini yang kami gunakan untuk mengembangkan teknologi, tempat untuk riset, startup center, dan lainnya," ucap Arif.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: