Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kunjungan ke Afrika Selatan, Menko Luhut Upayakan Perkuat Kerja Sama Bidang Pertanian dan Energi

Kunjungan ke Afrika Selatan, Menko Luhut Upayakan Perkuat Kerja Sama Bidang Pertanian dan Energi Kredit Foto: Kemenko Marves
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan Indonesia akan mengimpor sapi dan kedelai ke Afrika Selatan. Hal ini diungkapkannya dalam pers rilis saat melalukan kunjungan kerja ke Johannesburg, Afrika Selatan, beberapa hari lalu.

Menurut Luhut, kerja sama pertanian memiliki potensi yang besar antara kedua negara. Indonesia, sebagai pasar yang signifikan bagi sapi dan kedelai, saat ini mengimpor sapi senilai lebih dari USD1 miliar dan kedelai senilai lebih dari USD2 miliar setiap tahun.

Baca Juga: Luhut Ungkap PLN dan Pertamina Bakal Pasok Listrik ke Afrika Selatan

"Sebagai langkah awal, Indonesia sedang menjajaki kemungkinan impor 50.000 ekor sapi dan 300.000 ton kedelai dari Afrika Selatan, dengan tujuan memperkuat dan memperluas perdagangan bilateral di sektor pertanian," kata Luhut dalam keterangannya, Rabu (12/7/2023).

Selama pertemuan tersebut, Menko Luhut bersama dengan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa dan anggota kunci kabinet Afrika Selatan, termasuk Menteri Ebrahim Patel, Ketua Komite Transformasi Ekonomi ANC, Menteri Mmamoloko Kubayi, dan Menteri Listrik, Menteri Ramokgopa, membahas hal-hal penting terkait perdagangan, investasi, dan kerja sama pertanian.

Dalam pertemuan itu, Luhut menjelaskan salah satu agenda penting yang dibahas adalah persiapan untuk partisipasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam KTT BRICS yang akan datang.

"Pertemuan ini memberikan platform untuk diskusi yang produktif, dengan kedua belah pihak berharap akan dilakukan penandatanganan kesepakatan mengenai impor sapi dan kedelai. Kesepakatan ini juga diharapkan dapat diselesaikan dan ditandatangani menjelang kunjungan Presiden Joko Widodo saat KTT BRICS pada bulan Agustus tahun ini," ucapnya.

Dalam kunjungan ini juga telah dilakukan pembicaraan antara Pertamina dengan mitra bisnis dari Afrika Selatan mengenai peluang pasokan listrik ke Afrika Selatan menggunakan gas dari kontraksi Indonesia di Mozambik. Kehadiran CEO Pertamina, Nicke Widyawati, yang ikut selama kunjungan menunjukkan komitmen Indonesia terhadap potensi kemitraan ini.

Selanjutnya, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) telah bekerja sama erat dengan pengusaha Pan Afrika terkemuka, Robert Gumede dari Guma Group, untuk meningkatkan hubungan bisnis antara BUMN Indonesia, perusahaan Indonesia di Afrika Selatan, dan negara-negara Afrika lain tempat Guma Group beroperasi.

Salah satu proyek bersama yang penting melibatkan penambangan mineral kritis untuk kendaraan listrik (EV), perdagangan B2B, keamanan energi, minyak dan gas, serta perubahan iklim.

Baca Juga: Cita-cita Negara Maju 2045, Luhut: Jangan Bertengkar Terus! Kita Harus Ada Kebanggaan sebagai Bangsa Indonesia

Kunjungan ke Afrika Selatan oleh Menko Luhut dan delegasi tidak sekadar kunjungan kerja, namun lebih dari itu, kunjungan ini memiliki makna simbolis, yang mencerminkan semangat Bandung tahun 1955 yang berkontribusi pada dekolonisasi Afrika Selatan.

"Hal ini, ditambah dengan niat untuk berbagi pengalaman kami dalam pengolahan mineral dan visi kami untuk menciptakan ekosistem industri yang kompetitif untuk baterai lithium dan kendaraan listrik, menekankan komitmen kami terhadap masa depan yang cerah dalam kerja sama ekonomi yang kuat dan pertumbuhan saling menguntungkan," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: