- Home
- /
- Government
- /
- Government
Pada Forum SIDS, Indonesia Serukan Tiga Poin untuk Solidaritas Negara Kepulauan
Kredit Foto: Kemendes PDTT
Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi Ivanovich Agusta pada forum Small Island Developing States (SIDS), Selasa (11/7/2023) mengatakan, Indonesia sebagai negara kepulauan menyadari risiko pembangunan yang tinggi.
Dalam hal ini, Indonesia menyuarakan solidaritas negara-negara kepulauan yang sedang berkembang. Pokok solidaritas tertuju untuk mitigasi bencana, mobilisasi pembiayaan global, dan pembiayaan yang berkelanjutan.
Baca Juga: Pemerintah Akan Manfaatkan Nuklir Bila EBT Indonesia Habis
Sesi lintas negara ini menjadi bagian dari High-Level Political Forum on Sustainable Development 2023. Pertemuan berlangsung pada tanggal 10-20 Juli 2023 di Markas PBB, New York, Amerika Serikat. Pertemuan ini dihadiri delegasi dari 196 negara. Indonesia mengetengahkan pameran hasil-hasil SDGs tingkat nasional sampai desa, serta menyajikan seminar bertajuk Driving Changes at the Local Level: Innovative Approaches to Localize the SDGs.
"SIDS terus menghadapi tantangan yang signifikan dalam memperkuat resiliensi terhadap guncangan, di antaranya, sumber daya keuangan yang terbatas, dan kerentanan terhadap guncangan ekonomi eksternal. Selebihnya, muncul kerentanan sosial, ekonomi, dan lingkungan yang kompleks," kata Ivanovich dalam keterangannya, Kamis (13/7/2023).
Dia menjelaskan, Indonesia memandang aksi kolektif sebagai kunci yang harus dilakukan masyarakat internasional guna mendukung SIDS. Di antaranya, meningkatkan kemitraan untuk membangun ketahanan SIDS terhadap bencana alam. Hal ini membutuhkan investasi pada sistem peringatan dini, meningkatkan infrastruktur, dan menghadapi cuaca ekstrem.
"Masyarakat global juga harus mendukung SIDS dalam mengakses dan memobilisasi pembiayaan untuk pembangunan berkelanjutan. Ini mencakup pembiayaan lunak serta memfasilitasi kemitraan publik-swasta untuk investasi di sektor-sektor utama. Selain itu, perlu disediakan program pelatihan dan peningkatan kapasitas guna merespons dan memulihkan bencana," jelasnya.
Selama bertahun-tahun, kata dia, Indonesia telah bekerja sama dengan SIDS. Melalui Forum Negara Pulaul dan Kepulauan, misalnya, Indonesia berkolaborasi menggalang ekonomi biru dan tata kelola maritim yang baik. Ini menjadi solusi pembangunan dalam mengatasi perubahan iklim dan sampah plastik laut.
Berbagai persiapan menjelang KTT SDGs pada bulan September 2023 sesungguhnya memberikan momentum guna meningkatkan solidaritas dan kerja sama global, termasuk untuk mendukung SIDS.
KTT kelak harus berkontribusi untuk menetapkan agenda Konferensi Internasional 2024 tentang SIDS. Ini akan menyoroti area prioritas dan tantangan yang muncul, serta dengan berfokus pada masalah SIDS yang paling mendesak. Konferensi SIDS juga harus mengidentifikasi solusi yang dapat ditindaklanjuti semua negara pulau dan kepulauan.
Baca Juga: Jelang Pilpres, Begini Kekhawatiran Pengusaha Indonesia: Banyak Kebijakan Populis!
Selain itu, KTT SDG juga harus memfasilitasi kemitraan untuk mendukung pembangunan SIDS yang berkelanjutan. Ini dijalankan dengan menghadirkan partisipasi beragam pemangku kepentingan, baik pemerintah, organisasi internasional, masyarakat sipil, maupun sektor swasta.
"Indonesia berharap dapat bekerja sama dengan SIDS dan komunitas internasional untuk memajukan agenda pembangunan kita," pungkas Ivanovich.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Advertisement