"Aktivitas perdagangan saham selama bulan Mei 2023 terpantau meningkat dibanding bulan sebelumnya, terlihat dari nilai transaksi saham sebesar Rp8,64 triliun, lebih tinggi dibanding April 2023 sebesar Rp5,14 triliun. Selama periode Januari s.d. Mei 2023, total nilai transaksi tercatat sebesar Rp62,38 triliun dengan rata-rata bulanan sebesar Rp7,22 triliun, menurun dibanding rata-rata bulanan tahun 2022, tetapi mulai meningkat dibanding periode bulan lalu (Januari s.d. Desember 2022 Rp12,17 triliun, sementara Januari s.d. April 2023 Rp6,86 triliun)," katanya.
Pada sektor Industri Keuangan Non-Bank (IKNB), pendapatan premi sektor asuransi di Sumatera Utara selama Triwulan I 2023 mencapai Rp2,51 triliun, mengalami kontraksi sebesar -1,66 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya (2022: -4,66 persen). Khusus pada segmen asuransi umum, akumulasi premi tetap tumbuh positif sebesar 8,56 persen year-on-year (2022: 30,93 persen) menjadi Rp627 miliar.
"Sementara itu, nilai piutang pembiayaan oleh perusahaan pembiayaan masih terus tumbuh tinggi pada Mei 2023 sebesar 21,95 persen yoy (April 2023: 21,55 persen) menjadi Rp20,58 triliun," katanya.
Porsi pembiayaan produktif melanjutkan tren peningkatan yang signifikan hingga mencapai 41,70 persen (April 2023: 38,48 persen), didukung oleh pertumbuhan pembiayaan modal kerja dan investasi yang masing-masing sebesar 108,82 persen yoy dan 24,82 persen yoy. Sementara itu, risiko perusahaan pembiayaan masih terjaga dengan rasio pembiayaan bermasalah (NPF) meningkat menjadi 2,09 persen (April 2023: 1,94 persen).
Kinerja fintech peer to peer (P2P) lending pada Mei 2023 terus menunjukkan pertumbuhan dengan outstanding pembiayaan tumbuh sebesar 47,78 persen yoy (April 2023: 49,50 persen) mencapai Rp1,41 triliun. Sementara itu, tingkat risiko pembiayaan secara agregat (TWP90) berada dalam level yang aman, yaitu 1,94 persen (April 2023: 1,45 persen).
Penyaluran pembiayaan/pinjaman oleh IKNB berkantor pusat di Sumatera Utara menunjukkan pertumbuhan positif. Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang terdiri dari 1 LKM dan 1 Bank Wakaf Mikro (BWM) entitas di Sumatera Utara pada Mei 2023 mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 8,98 persen yoy.
Sementara itu, penyaluran pembiayaan tercatat sebesar Rp4,23 miliar dengan pertumbuhan 2,02 persen yoy. LKM sebagai lembaga pembiayaan yang berfokus terhadap pengembangan masyarakat miskin produktif memiliki nominal pembiayaan yang relatif kecil dibanding lembaga lainnya.
"Perusahaan Gadai Swasta yang terdiri dari 14 entitas telah memberikan pinjaman dengan total Rp44,84 miliar hingga Maret 2023 atau tumbuh 36,61 persen secara yoy. Pada Mei 2023, terdapat penambahan 1 perusahaan gadai swasta yang telah terdaftar dan berizin di OJK," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
Advertisement