Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pasar Modal Indonesia Diyakini Miliki Prospek Cerah di Semester II

Pasar Modal Indonesia Diyakini Miliki Prospek Cerah di Semester II Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT BNI Sekuritas (BNI Sekuritas), anak perusahaan dari PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tb  (BNI) melihat pasar modal Indonesia pada semester I 2023 mengalami pertumbuhan yang kuat. Sedangkan proyeksi BNI Sekuritas menunjukkan prospek cerah pasar modal Indonesia semester 2 2023.

Head of Research BNI Sekuritas, Erwan Teguh, mengatakan bahwa outlook pasar modal Indonesia tahun 2023 menunjukkan prospek yang positif, meskipun adanya tantangan global. BNI Skuritas melihat fondasi ekonomi yang kuat dan ketahanan pasar obligasi sebagai faktor yang mendukung pertumbuhan. 

Baca Juga: Juni 2023, OJK Catat Penghimpunan Dana di Pasar Modal Capai Rp154,13 Triliun

“Laporan kami menggarisbawahi performa yang kuat dari obligasi pemerintah dalam mata uang lokal, yang didorong oleh permintaan investor domestik dan asing. Kami tetap optimis terhadap obligasi pemerintah sebagai peluang investasi menarik, sambil terus memantau pertumbuhan pasar dan mencari potensi peluang di sektor ritel yang menjanjikan,” ujar Erwan, dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (20/7/2023).

Seiring masuknya paruh kedua tahun ini, lanjut Erwan, diharapkan pemulihan konsumsi domestik yang lebih signifikan terutama di pasar massal. Hal ini didorong oleh pemilihan umum, sementara permintaan konsumen pada pasar menengah-atas kemungkinan akan mulai mereda. Kesempatan masih banyak meskipun sektor ini sudah menunjukkan performa baik. Rotasi portofolio menjadi strategi yang tepat.

Baca Juga: OJK Dorong Pembangunan Berkelanjutan lewat Pasar Modal

Sektor batu bara mengalami penurunan signifikan tahun ini, namun dengan kelebihan kas dan pembagian dividen yang baik, sektor ini menawarkan keseimbangan risiko-reward yang menguntungkan. Di sektor lain, pendekatan bottom-up menjadi strategi yang lebih unggul. Berdasarkan hal ini, saham BFIN, ACES, ICBP, SILO, dan ADMR memiliki potensi yang tinggi.

“Dalam hal valuasi pasar secara umum, terdapat ruang untuk re-rating jika imbal hasil obligasi mendekati 6% pada akhir tahun 2023,” terang Erwan. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: