Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cerita Petinggi GoTo Financial: GoPay Jadi Salah Satu Pintu Masuk Inklusi Keuangan

Cerita Petinggi GoTo Financial: GoPay Jadi Salah Satu Pintu Masuk Inklusi Keuangan Kredit Foto: Nadia Khadijah Putri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Salah satu petinggi GoTo Financial mengatakan, platform dompet elektronik GoPay menjadi salah satu pintu masuk inklusi keuangan, khususnya untuk mitra pengemudi Gojek yang belum memiliki rekening bank (unbanked).

“Setelah pakai GoPay, kami lihat, dan ini mungkin inklusi keuangan pertama yang terjadi dari GoPay itu, adalah mitra pengemudi yang dulunya menerima uang tunai, tiba-tiba mereka menerima layanan pembayaran non-tunai,” ungkap Head of Regulatory dan Public Affairs GoTo Financial, Budi Gandasoebrata saat sesi diskusi panel di acara Indonesia Data and Economic Conference Katadata di Jakarta, Kamis (20/7/2023).

Budi menceritakan awal mula kehadiran GoPay sebagai bentuk respons perusahaan terhadap masukan pelanggan dan mitra pengemudi yang kerepotan bertransaksi uang tunai di aplikasi Gojek. Ia bercerita, pelanggan sering mengikhlaskan kembalian, sementara mitra pengemudi kesulitan menukarkan uang kembalian yang nilainya besar.

Baca Juga: GoTo & TOBA Mulai Bangun Pabrik Pertama Electrum di Cikarang, Kapasitas Produksi 250 Ribu Unit

“Karena sering terjadi, pengguna banyak yang pelit juga. [Pengguna] mau kembalian, [pengemudi] tidak ada, ya sudah tukar saja ke warung. Jadinya, pengemudi komplain karena mereka repot. Dulu nama solusinya Gojek Kredit dan tidak ada canggih-canggihnya sama sekali,” ceritanya santai.

Pemrosesan transaksi GoPay—yang sebelumnya bernama Gojek Kredit—seluruhnya bersifat manual. Hingga akhirnya aplikasi diperbarui dengan proses isi ulang dana (top up) otomatis, baik melalui akun virtual bank, rekening bank, atau minimarket.

“Makanya waktu itu kami bekerja sama dengan beberapa bank untuk membantu mitra-mitra pengemudi kami untuk buka rekening bank pertama kalinya dalam hidup,” kata Budi. 

Budi menyayangkan, bahkan di wilayah kota besar seperti Jabodetabek, Bandung, dan Medan, masih terdapat mitra pengemudi yang belum punya rekening bank.

GoPay pun berkembang pesat tidak hanya untuk membantu transaksi pengguna Gojek, namun dapat digunakan untuk belanja di toko atau warung.

“Kebetulan pada saat itu Bank Indonesia juga mencanangkan QR Indonesia Standard (QRIS). Sekarang dengan QR, hanya dengan cetak kertas, mereka sudah bisa menerima pembayaran non-tunai,” pungkas Budi.

Budi berharap, pembayaran non-tunai dapat membantu sektor-sektor informal seperti warung atau merchant untuk mulai membangun histori transaksi mereka, khususnya melalui aplikasi GoPay, yang kini dibuat khusus terpisah dari aplikasi Gojek.

Baca Juga: Bidik Segmen Pengguna Baru, Valbury Hadirkan Fitur Top Up via GoPay

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: