Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jenguk Bocah Penderita Jantung di Makassar, Mensos Serahkan Bantuan Total Hingga Rp99 Juta

Jenguk Bocah Penderita Jantung di Makassar, Mensos Serahkan Bantuan Total Hingga Rp99 Juta Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyerahkan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) senilai Rp27.500.000 dan bantuan dari kitabisa.com senilai Rp71.944.761 untuk menunjang pengobatan dan pemenuhan hidup layak bagi Syahrul, anak yang didiagnosa mengalami sakit jantung kongenital, Rabu (19/7/2023). | Kredit Foto: Kemensos
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini meneruskan tugas kerja ke Makassar untuk bertemu dengan anak yang didiagnosis alami sakit jantung kongenital, Rabu (19/7/2023). Di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Mensos sudah ditunggu Syahrul Burhan yang merupakan anak yang menderita sakit jantung.

Saat Mensos tiba dan menyapanya, bocah 14 tahun itu tampak melempar senyum. Matanya berkaca-kaca, menunjukkan rasa haru, ia dijenguk orang nomor satu di Kementerian Sosial.

Baca Juga: 26 Unit Rumah untuk Korban Kebakaran TPA Kendari Diresmikan Mensos Risma

Di kesempatan ini, Mensos menyerahkan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) senilai Rp27.500.000 dan bantuan dari kitabisa.com senilai Rp71.944.761 untuk menunjang pengobatan dan pemenuhan hidup layak bagi Syahrul.

"Terima kasih kepada orang-orang baik di luar sana yang telah memberikan donasinya untuk adik kita yang sedang sakit. Terima kasih juga kepada rekan-rekan media maupun media sosial yang telah menginformasikan kondisi Syahrul. Alhamdulillah berkat orang-orang baik ini pengobatan adik kita bisa terbantu," kata Mensos, dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.

Syahrul, anak ketiga dari tiga bersaudara ini sudah 2 tahun mengalami sakit jantung kongenital. Diagnosis itu disampaikan saat ia menjalani pengobatan lanjutan di RSUP Wahidin Sudiro Husodo Makassar, setelah sebelumnya sempat berobat di RSUD Sinjai.

Sejak ibunya meninggal, Syahrul hanya dirawat oleh ayahnya, Burhan (57). Sejak itu pula Burhan tak lagi bekerja sebagai sopir. Ia memilih menjadi buruh tani dan buruh kasar agar bisa sambil memantau kondisi Syahrul.

Setelah mendapat informasi kondisi Syahrul, Mensos mengarahkan jajarannya untuk melakukan respons cepat. Melalui Sentra Wirajaya Makassar sebagai UPT Kemensos, Syahrul didampingi untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.

Sentra Wirajaya juga memberikan bantuan kebutuhan hidup layak, memberikan fasilitas tempat tinggal di sentra selama Syahrul menjalani pengobatan di RSUP Wahidin Sudiro Husodo hingga uang saku selama pengobatan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: