LMAN Kucurkan Rp790 Miliar, Ganti Rugi Lahan Warga Terdampak PSN Bendungan Sadawarna
Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) telah mengalokasikan dana sebesar Rp790 miliar untuk salah satu proyek strategis nasional (PSN) di bidang sumber daya air, yakni Bendungan Sadawarna, yang terletak di Desa Sadawarna, Cibogo, Sumedang, Jawa Barat.
Berdasarkan keterangan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang menaungi LMAN, melalui skema tersebut, APBN hadir dan dimanfaatkan untuk memberi hak ganti kerugian warga yang lahannya terdampak pembangunan PSN Bendungan Sadawarna.
Baca Juga: Kemenkeu Beberkan Jurus APBN Turunkan Stunting Lewat 3 Intervensi
"Pembangunan total area bendungan menelan anggaran sebanyak Rp2,65 triliun, memiliki kapasitas tampung hingga 70,86 juta m3 dengan luas area genangan bendungan sebesar 681,48 ha," begitu dikutip dari rilis Kemenkeu, Jumat (21/7/2023).
Proyek strategis ini digadang mampu membantu mengatasi masalah banjir di hilir DAS Cipunegara, serta memberi pasokan irigasi dan air baku bagi lahan-lahan pertanian di Kabupaten Subang dan Indramayu.
Dalam realisasinya, dibutuhkan pembebasan sejumlah lahan yang terdiri dari tanah masyarakat, hutan, tanah kas desa, wakaf, dan sebagainya. Dalam hal ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bekerja sama dengan LMAN dalam proses pembebasan lahan tersebut.
Kepala Unit Pengelola Bendungan (UPB) Sadawarna, Maman Sulaeman, mengatakan bahwa proses pembebasan lahan warga untuk pembangunan proyek ini tak semudah membalik telapak tangan. Ia mengungkapkan bahwa proses pendekatan ke warga dilaksanakan secara humanis melibatkan warga, tokoh, serta perangkat desa terdampak.
Senada, Kepala Desa Cibalandong Jaya, Lili Maulana, mengatakan, kendala yang ada langsung diselesaikan pihaknya bersama dengan BBWS Citarum dan LMAN dengan terus mengadakan sosialisasi ke warga terdampak menggunakan skema penggantian hak berupa penyaluran uang ganti rugi (UGR).
"Pro-kontra itu pasti ada. Saat itu lebih karena kesalahpahaman terkait proses penggantian haknya apakah tukar guling atau berupa uang langsung," jelas Lili Maulana.
Para warga terdampak juga mengungkapkan rasa syukurnya karena hasil dari UGR itu membawa keuntungan bagi warga, seperti dapat digunakan untuk merenovasi rumah, membangun tempat ibadah, menambah lahan garapan, membeli truk untuk mengangkut hasil panen, hingga untuk ditabung.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Advertisement