Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Strategi Ambisius Blue Bird dalam Merebut Kembali Dominasi Bisnis Taksi di Era Digital

Strategi Ambisius Blue Bird dalam Merebut Kembali Dominasi Bisnis Taksi di Era Digital Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan taksi terkemuka di Indonesia, Blue Bird, telah mengambil inisiatif besar dengan meluncurkan strategi ambisius untuk merebut kembali dominasi bisnis taksi di tengah persaingan ketat dari penyedia layanan transportasi berbasis aplikasi.

Seiring dengan munculnya perusahaan ride-hailing dan solusi transportasi berbasis aplikasi, bisnis taksi tradisional telah menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan pangsa pasarnya. Namun, Blue Bird tidak menyerah pada tantangan ini dan telah menyusun rencana taktis untuk kembali mendominasi industri taksi.

Wakil Direktur Blue Bird Group, Sigit Djokosoetono, mengungkapkan bahwa Blue Bird bertekad untuk beradaptasi dan melakukan transformasi digital. Strategi ini dijalankan sebagai upaya perusahaan untuk tetap bertahan dalam persaingan era digital sekarang. Baca Juga: Sekilas tentang Mobility-as-a-Service Versi Blue Bird, Kedepankan Hybrid dan Interaksi Pelanggan

"Kami telah berada di industri ini selama beberapa dekade dan kami mengerti sepenuhnya bahwa adaptasi adalah kunci untuk bertahan dalam era digital ini. Kami tidak ingin hanya bertahan, kami ingin kembali menjadi pemimpin dalam bisnis taksi,” jelas Sigit, dikutip dari kanal Youtube Dr Indrawan Nugroho pada Sabtu (22/07/2023).

Saat ini, Blue Bird telah mengalihkan fokusnya menjadi Mobility-as-a-Service (MaaS) dengan tiga pendekatan utama. Pertama, mereka menjadi penyedia multi channel, menghadirkan layanan taksi mereka di berbagai platform dan saluran akses. Kedua, Blue Bird mengembangkan multi access dengan berbagai layanan tambahan, melampaui sekadar layanan taksi tradisional. Ketiga, mereka mengadopsi pendekatan multi payment dengan menyediakan berbagai opsi pembayaran bagi pelanggan.

Tujuan dari peralihan fokus ini adalah untuk menciptakan ekosistem layanan terintegrasi dan memperkuat posisi Blue Bird di industri transportasi di era digital. Dengan demikian, Blue Bird berupaya untuk menjadi solusi lengkap bagi kebutuhan mobilitas pelanggan dengan menyediakan beragam layanan yang dapat diakses dengan mudah dan fleksibel melalui berbagai platform dan metode pembayaran.

“Jadi bukan hanya channelnya saja, produk yang ada kita jadikan satu. Blue Bird kan bukan hanya layanan reguler taksi, tapi ada layanan sewa kendaraan, bus, shuttle service, dan payment. Itu juga cukup menarik karena kita tahu orang tuh butuh transportasi itu bukan karena pemesanannya yang keren tapi pelayanannya harus andal,” tegas sigit.

Strategi lain yang akan dijalankan Blue Bird adalah berkolaborasi dengan mitra strategis. Perusahaan ini akan mencari kemitraan dengan perusahaan teknologi dan startup yang bergerak di bidang transportasi dan logistik untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan efisiensi operasional. Baca Juga: Armada Blue Bird Bakal Hadir di Stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung hingga Bandara Kertajati

“Kita percaya bahwa kolaborasi dengan berbagai pihak adalah kunci untuk menghadapi persaingan di industri transportasi. Dengan menggandeng mitra strategis, kami dapat menggabungkan keahlian dan sumber daya untuk menciptakan solusi inovatif yang dapat memperkuat posisi kami di pasar,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nevriza Wahyu Utami
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: