- Home
- /
- EkBis
- /
- Agribisnis
Di Kabupaten Ngawi, Mentan Syahrul: Kita Sepakat Kejar Tanam, Persiapkan Kawasan Penyangga El-Nino!
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meninjau dan melakukan panen padi hasil aplikasi Biosaka di Desa Kersikan, Kecamatan Geneng, Ngawi, Jawa Timur. Usai panen, Mentan meminta lahan segera dikejar tanam kembali guna mempersiapkan kawasan penyangga pangan menghadapi fenomena El-Nino pada sektor pangan.
"Kita ada di Ngawi untuk melihat kesiapan Ngawi sebagai salah satu lumbung pangan Provinsi Jawa Timur dan hasilnya tidak mengecewakan. Daya tahan Ngawi untuk kepentingan Jawa Timur dan nasional pasti bisa berkontribusi dengan melihat hasil panen seperti ini," kata Mentan Syahrul usai panen padi yang didampingi oleh Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, pada Senin (24/7/23), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.
Baca Juga: Kementan: Tata Kelola Perkebunan Sawit Masih Perlu Diperbaiki
Mentan Syahrul menambahkan bahwa Pemerintah Kabupaten Ngawi juga sudah sepakat untuk segera melakukan tanam kembali pada Agustus mendatang guna mengoptimalkan lahan yang ada serta ketersediaan air yang masih cukup.
"Hari ini kita sepakat di daerah ini, di wilayah ini Kecamatan Geneng, kita sepakat untuk mem-booster ini, mengoptimalkan lahan yang ada mulai Agustus untuk hamparan 1.000 hektare. Harapannya, ini yang menyanggga El Nino kalau memang harus berhadapan," tambah Mentan.
Kabupaten Ngawi adalah sentra padi terbesar di Jawa Timur dengan luas baku sawah sebesar 50.105 ha dan luas panen padi 2022, yakni 128.586 ha, dengan produksi padi 755.939 ton gabah kering giling (GKG).
"Kita akan intervensi Ngawi, salah satunya untuk menyangga kebutuhan pangan dan Bapak Bupati Ngawi dan Para Muspida akan turun tangan menanganinya," kata Mentan Syahrul.
Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi, menyampaikan bahwa Kabupaten Ngawi merupakan salah satu daerah yang menerapkan pertanian ramah lingkungan dengan produksi padi yang meningkat setiap tahun.
"Kita terus dorong peningkatan produksi, hampir lebih dari 40 ribu hektare tanam padi dalam setahun sudah menggunakan pola ip 400 walaupun lebih dari 12 bulan," terangnya.
Lebih jauh Suwandi mengatakan bahwa seluruh pertanaman padi yang ada di seluruh Kecamatan di Ngawi sudah menggunakan aplikasi biosaka untuk tanaman padi jagung dan kedelai. "Kali ini Bapak Menteri Pertanian melakukan panen padi yang sudah diaplikasikan biosaka tanpa pupuk kimia dan pestisida kimia," tandasnya.
Turut hadir jajaran eselon 1 Kementan dan Kepala Dinas Bidang Pertanian se-Jawa Timur.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
Advertisement