Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ingin Investasi di Emiten Ritel Elektronik? Cek Dulu Performa Pendapatannya di Sini!

Ingin Investasi di Emiten Ritel Elektronik? Cek Dulu Performa Pendapatannya di Sini! Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dengan semakin berkembangnya dunia digital, tidak mengherankan jika permintaan terhadap barang elektronik semakin tinggi setiap harinya. Hal tersebut tentunya membuat perusahaan yang bergerak di bidang elektronik bisa mendulang keuntungan dengan menjual produk yang menjadi andalan masing-masing perusahaan.  

Selain memperjualbelikan barang dan keperluan elektronik, ada beberapa perusahaan yang cukup percaya diri untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sehingga sahamnya bisa dibeli oleh masyarakat. Jika tertarik untuk melakukan investasi ke saham emiten ritel elektronik, ada baiknya kamu mengecek performa pendapatan tiap-tiap perusahaan di artikel berikut ini!

Baca Juga: Masuki Kuartal II Tahun 2023, Simak Performa Marketing Sales Emiten Properti di Indonesia!

1. PT Electronic City Indonesia Tbk (ECII)

PT Electronic City Indonesia Tbk (ECII) berdiri sejak tahun 2001 lalu dan didapuk sebagai salah satu pelopor perusahaan ritel produk elektronik modern di Indonesia. Awalnya, perusahaan tersebut hanya mempunyai satu toko di kawasan SCBD. Namun, berkat ekspansi dan inovasi yang senantiasa dilakukan, Electronic City kini sudah mengoperasikan 62 toko dan 11 gudang distribusi yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

Perlu diketahui bahwa Electronic City sudah resmi melantai di bursa per tanggal 3 Juli 2012. Pada saat itu, perusahaan tersebut melepas 333.333.000 lembar saham dengan harga penawaran sebesar Rp4.050 per unit. Dengan demikian, jika dikalkulasikan, dana Initial Public Offering (IPO) yang diperoleh Electronic City mencapai Rp1,43 triliun.

Sebagai informasi tambahan, pada kuartal pertama tahun ini, Electronic City berhasil meningkatkan perolehan pendapatan hingga 17,52% menjadi Rp611,42 miliar. Segmen penjualan barang elektronik bermerek adalah penyumbang pendapatan terbesar sebab segmen tersebut sukses menghasilkan Rp575,15 miliar. 

2. PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA)

Emiten ritel elektronik yang akan dibahas berikutnya adalah PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA). Mengutip dari laman resminya, dikabarkan bahwa perusahaan tersebut sudah resmi beroperasi sejak tahun 1996 sebagai perusahaan importir sekaligus distributor peralatan telekomunikasi selular yang terintegrasi.

Kini, perusahaan yang sudah go public pada 14 Desember 2001 itu meneruskan bisnisnya di bidang perdagangan ritel elektronik dengan menyediakan berbagai keperluan, seperti SIM Card, perangkat Internet of Things (IoT), aksesoris, bahkan layanan produk Value Added Services.

Sebagai catatan, Erajaya Swasembada mampu mencetak angka penjualan sebesar Rp14,79 triliun pada tiga bulan pertama tahun ini. Jika dibandingkan dengan penjualan pada periode yang sama di tahun sebelumnya, terlihat ada lonjakan sebesar 28,87%. Segmen  penjualan barang elektronik bermerek didapuk sebagai kontributor terbesar dengan mencetak cuan hingga Rp11,97 triliun.

3. PT ACE Hardware Indonesia Tbk (ACES)

PT ACE Hardware Indonesia Tbk (ACES) adalah salah satu emiten ritel elektronik paling terkenal di negara ini. Hal itu terbukti dari luasnya ekspansi bisnis yang dilakukan perusahaan sampai bisa mempunyai 234 toko yang tersebar di 63 kota berbeda di Indonesia. 

Sejak melantai di BEI pada 6 November 2007, ACE Hardware terus berupaya mengembangkan perusahaan ritelnya dan melakukan berbagai terobosan, salah satunya dengan merilis toko berkonsep baru di kawasan Living World Alam Sutera. Toko tersebut diklaim mempunyai 24.000 produk yang terdiri atas barang elektronik, perlengkapan rumah tangga, dan peralatan penopang gaya hidup.

Sebagai informasi tambahan, pada kuartal I tahun ini, ACE Hardware dilaporkan sudah mengantongi pendapatan sebesar Rp1,70 triliun. Apabila dibandingkan dengan penjualan pada periode yang sama di tahun sebelumnya, terlihat ada kenaikan sebesar 4,66%. Segmen penyumbang terbesarnya adalah produk perbaikan rumah yang menghasilkan Rp924,97 miliar.

Baca Juga: Makin Dekati Target, Bursa Catat Sudah Ada 48 Emiten Baru yang Listing di 2023

4. PT Globe Kita Terang Tbk (GLOB)

Sebelum berdiri dengan nama PT Globe Kita Terang Tbk (GLOB), perusahaan tersebut memulai perjalanan bisnisnya pada 2007 dengan nama PT Pro Empower Perkasa. Setahun sebelum resmi menawarkan sahamnya ke masyarakat per tanggal 10 Juli 2012, perusahaan itu sempat mengganti namanya menjadi PT Global Teleshop. Akhirnya, pada tahun 2021 lalu, perusahaan tersebut kembali melakukan rebranding dengan nama yang dikenal sekarang.

Melansir dari laman resminya, diketahui bahwa Globe Kita Terang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan produk-produk perangkat telekomunikasi, seperti telepon seluler dan aksesoris dari berbagai merek ternama. Menjelang tahun 2020 lalu, perusahaan itu mulai melakukan perluasan bisnis dengan menjajaki produk gaya hidup, seperti mesin kopi dan biji kopi. 

Sebagai catatan, pada kuartal pertama tahun 2023, Globe Kita Terang telah mengantongi pendapatan sebesar Rp21,17 miliar atau setara dengan kenaikan sebesar 28,93%. Segmen telepon seluler dilaporkan sanggup menyumbang Rp7,36 miliar, sedangkan segmen lainnya, yakni kartu perdana dan voucher isi ulang serta peralatan kopi masing-masing berkontribusi Rp6,59 miliar dan Rp6,26 miliar.  

5. PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS)

Perusahaan yang berdiri pada tahun 1996 itu dikabarkan mulai melantai di bursa sejak 7 Oktober 2019. Dengan visi memimpin pangsa pasar elektronik di Indonesia dan menciptakan solusi mobilitas yang bebas polusi serta hemat energi bagi masyarakat, PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) terus menggencarkan usahanya hingga mempunyai anak perusahaan bernama PT Juara Bike. 

Gaya Abadi Sempurna sudah banyak merilis berbagai produk elektronik, seperti kendaraan listrik, kipas angin, dan lampu. Berkat penjualan produk-produk tersebut, Gaya Abadi Sempurna bisa membukukan pendapatan sebesar Rp104,75 miliar pada tiga bulan pertama tahun 2023. Sayangnya, jika dibandingkan dengan tiga bulan pertama tahun 2022, terlihat ada pengikisan sebesar 3,28%.

6. PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO)

Distributor resmi Nokia di Indonesia ini sudah berdiri pada tahun 1996 dengan nama PT Trikomsel Citrawahana. Melansir dari situs web resminya, diketahui bahwa PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO) memperdagangkan berbagai jenis perangkat telekomunikasi dan aksesoris dari beragam produsen ternama, seperti Realme, Vivo, dan Oppo.

Perlu diketahui bahwa perusahaan yang go public per tanggal 14 April 2009 itu mencetak pendapatan sebesar Rp182,07 miliar pada kuartal I tahun 2023. Ketika disandingkan dengan kinerja keuangan pada periode yang sama di tahun sebelumnya, pendapatan perusahaan terpantau naik 18,19%.

Baca Juga: Pandemi Berakhir, Kinerja Emiten Sektor Kesehatan Kembali Normal

7. PT Damai Sejahtera Abadi Tbk (UFOE)

PT Damai Sejahtera Abadi Tbk (UFOE) merupakan perusahaan di bidang elektronik dan furniture yang berdiri pada tahun 2004 dan resmi menawarkan sahamnya kepada masyarakat pada 1 Februari 2021. Hingga tahun 2020 lalu, Damai Sejahtera Abadi sudah membuka toko ketujuhnya di Malang, Jawa Timur.

Sebagai informasi tambahan, pada kuartal pertama tahun ini, perusahaan tersebut mengalami peningkatan pendapatan bersih sebesar 23% menjadi Rp212 miliar. Segmen elektronik tentunya menjadi penyumbang terbesar sebab segmen tersebut berhasil berkontribusi sebesar Rp200,5 miliar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
Editor: Yohanna Valerie Immanuella

Advertisement

Bagikan Artikel: