Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mau Beralih ke Motor Listrik? Ini Syarat dan Cara Konversi Motor BBM ke Motor Listrik

Mau Beralih ke Motor Listrik? Ini Syarat dan Cara Konversi Motor BBM ke Motor Listrik Kredit Foto: Antara/Henry Purba
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ingin beralih ke motor listrik? Direktur Konservasi Energi Dirjen EBTKE Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjabarkan syarat dan cara konversinya. Berikut rinciannya. 

Direktur Konservasi Energi Dirjen EBTKE Kementerian ESDM, Gigih Udi Atmo menjelaskan, terdapat beberapa syarat dan cara konversi motor BBM ke motor listrik, yakni mulai dari punya motor milik sendiri, jenis motor cara pendaftaran, hingga sebaran bengkel dan stasiun pengisian listrik (charging station). Gigih merinci yang pertama adalah motor yang dimiliki adalah milik pribadi.

“Setiap individu yang memiliki motor yang diperoleh secara legal dibuktikan dengan nomor BPKB dan STNK masih berlaku, dan telah menyelesaikan kewajiban pajak. Maka dia mendaftar untuk melakukan konversi,” jelas Gigih saat sesi siniar (podcast) bertajuk Program Konversi Motor BBM ke Motor Listrik di Indonesia dari YouTube Purnomo Yusgiantoro Center yang dilansir pada Senin (31/7/2023).

Baca Juga: Kejar Target Konversi Motor Listrik, Kementerian ESDM Gelar Roadshow 10 Kota

Kedua adalah jenis motor. Gigih mengatakan, ukuran motor berdasarkan rentang ukuran kapasitas CC, “ini antara 100 CC sampai dengan 150 CC,” sebutnya.

Motor ukuran 100 CC sampai 150 CC termasuk kelas motor skuter, matik, dan manual yang sering digunakan masyarakat.

Ketiga, cara mendaftarnya cukup mengakses sistem digital terintegrasi secara daring (online) di Kementerian ESDM, khususnya Dirjen EBTKE.

“Silakan membuka website Dirjen EBTKE, ebtke.esdm.go.id/konversi. Dari situ nanti bisa mengisi data yang diperlukan, tentunya nomor KTP, identitas motor yang akan dikonversi, alamat, dan memilih bengkel konversi,” katanya.

Gigih menjelaskan, sampai saat ini terdapat tujuh bengkel konversi yang terdaftar dan tersebar di seluruh Indonesia. Ia menambahkan, bengkel tersebut akan terus bertambah sampai dengan potensinya terdapat 24 bengkel secara nasional.

Lantas, apakah konversi tersebut dibayar (cover) oleh pemerintah?

“Saat ini tidak meng-cover seluruh biaya. Jadi, cover diberikan Rp7 juta tambahan oleh pemerintah pada masyarakat yang akan melakukan konversi dan disalurkan melalui bengkel konversi,” tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: