Tech Advisor ICTWatch, Heru Tjatur mengatakan, jurnalis berpotensi digantikan dengan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan jika hanya melakukan pekerjaan berbasis pada editing dan menulis saja.
"Saya termasuk orang yang optimis kalau nanti ada banyak tenaga jurnalistik yang akan diganti dengan AI kalau tenaga jurnalistiknya hanya melakukan editing menulis dan lain-lain, mungkin itu akan terjadi," ujar Heru dalam diskusi virtual, Rabu (9/8/2023).
Heru menyebut, nantinya semua pekerjaan yang repetitif akan menjadi pekerjaan yang pertama kali digantikan dengan mesin.
Baca Juga: Akademisi Monash University: Kecerdasan Buatan (AI) Masih Kurang dalam Hal Menulis
Ia mencontohkan seperti pekerjaan di service operation, di mana tidak perlu lagi untuk menempatkan orang untuk melihat kondisi dari operasional sebuah mesin.
"Kita enggak perlu lagi menaruh orang untuk melihat apakah service kita sedang running dengan baik dengan skor berapa, itu enggak perlu dicek, kita bisa menggunakan AI mana service yang harus di-restart dan melakukan checking manual," ujarnya.
Meski begitu, ia menilai bahwa apa pun terkait dengan data, jangan pernah percaya dengan yang diberikan oleh AI.
"Itu akurat karena AI tidak dilatih untuk membuat data atau mengingat data, model itu hanya dilatih untuk mengidentifikasi pola atau path itu," ucapnya.
Baca Juga: Pendiri CDP Institute Bahas Kecerdasan Buatan (AI) untuk Strategi Pemasaran
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
Advertisement