Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Singgung Freeport, Bahlil Tekankan Pentingnya Hilirisasi di Indonesia

Singgung Freeport, Bahlil Tekankan Pentingnya Hilirisasi di Indonesia Kredit Foto: BKPM
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, menyampaikan saat ini Indonesia berfokus pada industri hilirisasi.

Bahlil menyebut Indonesia memiliki berbagai macam sumber daya alam (SDA) yang dibutuhkan dunia. Sehingga, saat ini Indonesia tidak lagi menjual bahan baku mentah, melainkan diproses di dalam negeri agar nilai tambah dirasakan rakyat Indonesia. 

Baca Juga: Bahlil Tinjau Proyek Hilirisasi Pulp di Riau, Nilainya Tembus Rp33,4 Triliun

Menurut Bahlil, hilirisasi menjadi langkah tepat bagi Indonesia karena akan berdampak baik pada pemerataan ekonomi di berbagai daerah.

"Indonesia tidak lagi mengekspor nikel mentah, ini bukan lagi waktunya industri kita dikuasai asing, kita tidak takut oleh ancaman dunia, ini negara kita, ini hak kita untuk bertumbuh," tegas Bahlil, dikutip Selasa (15/8/2023).

Bahlil lalu berujar, dalam hal tembaga, pemerintah meminta Freeport untuk melakukan seluruh hilirisasinya dibangun di Indonesia.

"Pemerintah juga sedang menyusun strategi untuk mendapat tambahan 10% saham Freeport, sehingga pemerintah Indonesia memiliki 61% saham dari Freeport. Setujukah tidak?" tanya dia.

Lebih lanjut, Bahlil menjelaskan hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam merupakan salah satu dari 5 agenda besar pemerintah Indonesia. 

Di akhir tahun 2022, Kementerian Investasi/BKPM meluncurkan Peta Jalan Hilirisasi Investasi Strategis meliputi 8 sektor yang memuat produk prioritas hilirisasi dari 21 komoditas yang dipilih berdasarkan beberapa kriteria.

Komoditas terpilih antara lain minyak bumi, gas bumi, mineral, batubara, perkebunan, kehutanan, perikanan, dan kelautan. Proyeksi nilai kebutuhan investasi hingga tahun 2040 untuk Peta Jalan ini diperkirakan mencapai USD545,3 miliar. 

Adapun, hal tersebut disampaikan Bahlil saat menjadi narasumber pada Orientasi Kehidupan Kampus Universitas Indonesia (OKK UI) di Kampus UI Depok. Kegiatan ini merupakan puncak dari masa OKK UI yang diikuti oleh 6.000 mahasiswa baru. 

Baca Juga: Bahlil Gandeng Investor Dalam Negeri Kucurkan Dana Rp40 Triliun untuk IKN

Selanjutnya, Bahlil mengucapkan selamat kepada mahasiswa baru yang diterima sebagai bagian dari UI. Bahlil mendorong mahasiswa untuk peka terhadap dunia usaha. Maka dari itu, mahasiswa harus mulai memiliki kesadaran kewirausahaan.

"Pengusaha Indonesia hanya 3-4%, sedangkan di negara maju 10-12%. Kita butuh pengusaha muda, dan ini waktunya mahasiswa untuk ambil peran di dunia usaha," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: