Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anggaran Beasiswa dan Bansos Pendidikan 2024 Naik Jadi Rp35 Triliun, KSP: Untuk Wujudkan SDM Unggul!

Anggaran Beasiswa dan Bansos Pendidikan 2024 Naik Jadi Rp35 Triliun, KSP: Untuk Wujudkan SDM Unggul! Kredit Foto: KSP
Warta Ekonomi, Jakarta -

Deputi II Kepala Staf Kepresidenan, Abetnego Tarigan, mengatakan anggaran beasiswa dan bantuan sosial untuk pendidikan pada 2024 naik, dari Rp28,9 triliun pada 2023 menjadi Rp35,94 triliun. Kenaikan anggaran tersebut untuk memberikan jaminan pendidikan dari tingkat dasar hingga pendidikan tinggi.

"Kenaikan ini lebih dari lima kali lipat dari anggaran beasiswa sepuluh tahun yang lalu," kata Abetnego, dalam keterangannya, Kamis (17/8/2023).

Baca Juga: KSP: Pidato Presiden Jokowi Meneguhkan Posisinya sebagai Kepala Negara

Menurutnya, kenaikan anggaran beasiswa dan bansos merupakan upaya pemerintah untuk memperluas akses pendidikan bagi masyarakat. Hal ini seiring dengan prinsip pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni no one left behind atau tidak ada satu pun warga yang tertinggal dalam memperoleh hak pendidikan.

Abetnego menjelaskan beasiswa dan bansos untuk pendidikan diwujudkan melalui berbagai upaya dan bantuan yang diberikan kepada sekolah dan peserta didik, seperti program Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) untuk sekolah.

Sementara, bagi peserta didik, beasiswa disalurkan melalui Program Indonesia Pintar (PIP), Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM), dan Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik).

"Ini termasuk bagi peserta didik di wilayah 3T, disabilitas, dan pekerja migran," ujarnya.

Dia menambahkan, selain perluasan akses, pemerintah juga berkomitmen untuk pemerataan kualitas pendidikan, yakni dengan meningkatkan distribusi serta peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan.

Untuk peningkatan distribusi guru, tambah dia, pemerintah melakukan penyediaan pendidik profesional melalui rekurtmen guru ASN PPPK yang dapat diikuti oleh guru honorer yang terdaftar dalam Dapodik.

"Formasi yang ditetapkan ditentukan pemerintah daerah sesuai dengan kebutuhan," jelasnya.

Adapun, terkait peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan, jelas Abetnego, mulai 2007 hingga 2017 telah dilakukan sertifikasi melalui portfolio dan PPLG. Kemudian, pada 2018 dilakukan Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang menghasilkan guru-guru generasi baru.

Selain itu, pemerintah saat ini juga fokus meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang bisa terserap oleh industri dan dunia kerja, yaitu melalui pengembangan dan penguatan Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK-PK).

Hingga akhir 2022, terdapat 1.401 SMK yang dikembangkan menjadik SMK-PK. Sebanyak 373 SMK yang tersebar di seluruh Indonesia telah merasakan manfaatnya. Program ini berhasil meraih dukungan dari 349 industri dengan total komitmen dari industri sebesar Rp439,25 miliar.

"Semua upaya yang dilakukan pemerintah ini untuk mewujudkan sumber daya manusia unggul, inovatif, berintegrasi, dan berdaya saing seperti yang dicita-citakan Presiden Jokowi," tutup Abetnego.

Baca Juga: Bantu Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, GRP Dorong Peningkatan Kualitas di Sektor Pendidikan

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo dalam penyampaian RUU APBN 2024 dan Nota Keuangan, Rabu kemarin (16/8/2023) menegaskan, perbaikan kualitas sumber daya manusia menjadi faktor utama transformasi ekonomi. Peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan pun ditetapkan sebagai agenda nasional.

Peningkatan kualitas pendidikan didukung dengan penyiapan anggaran sebesar Rp660,8 triliun atau 20 persen APBN. Ini tecermin dari alokasi belanja pemerintah pusat sebesar Rp237,3 triliun, Transfer ke Daerah Rp346,6 triliun, dan pembiayaan investasi Rp77,0 triliun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: