Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

KSP: Pidato Presiden Jokowi Meneguhkan Posisinya sebagai Kepala Negara

KSP: Pidato Presiden Jokowi Meneguhkan Posisinya sebagai Kepala Negara Kredit Foto: KSP
Warta Ekonomi, Jakarta -

Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan, Juri Ardiantoro, mengatakan, pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo pada Sidang Tahunan MPR RI serta Sidang Bersama DPR RI dan DPD tahun 2023 makin meneguhkan posisinya sebagai Kepala Negara.

"Sebab apa yang disampaikan Presiden Jokowi konteksnya murni sebagai kepala negara, bukan yang lain," kata Juri dalam keterangannya, Rabu (16/8/2023).

Baca Juga: KSP: Presiden Jokowi Bawa Pakaian Adat Tanimbar ke Panggung Tertinggi Kenegaraan

Dalam kaitan politik misalnya, ujar Juri, Presiden Jokowi mengingatkan masyarakat tentang situasi saat ini yang sudah memasuki tahun politik. Sebagai Kepala Negara, Presiden Jokowi berkomitmen untuk mengawal pemilu berjalan lancar, sukses, demokratis, dan tidak ada ujaran kebencian. "Termasuk terpilihnya pemimpin yang mendapat kepercayaan kuat dari masyarakat," tuturnya.

Begitu juga tentang kandidasi pemilihan Presiden. Menurut Juri, Presiden Jokowi secara tegas menunjukkan posisinya, yakni bukan sebagai Ketua Umum Partai Politik dan Ketua Koalisi Partai Politik yang punya kewenangan untuk menentukan Capres dan Cawapres.

"Meskipun beliau disebut-sebut sebagai Pak Lurah dan dijadikan tameng untuk para bakal calon Presiden, tapi posisi Presiden jelas, yakni tidak ke siapa-siapa dan tidak ke mana-mana," ungkapnya.

Sebagai Kepala Negara, Presiden Jokowi juga telah menunjukkan kemampuannya dalam menyiapkan roadmap menuju Indonesia Maju 2045, yakni melalui pembangunan sumber daya manusia, konektivitas, dan hilirisasi sumber daya alam jenis mineral atau nonmineral.

Tak cukup sampai di situ, tambah Juri, Presiden Jokowi juga mampu membawa Indonesia mendapatkan kepercayaan Internasional, meletakkan kembali Indonesia dalam peta dunia, negara yang punya kredibilitas, dan negara yang suaranya didengar, bahkan diperhitungkan. Hal ini tidak terlepas dari keberhasilan keketuaan Indonesia pada G20, KTT ASEAN, serta kunjungan Presiden ke Rusia dan Ukraina.

"Seperti kata Presiden, International Trust ini peluang besar untuk Indonesia, dan kita harus memanfaatkannya," pungkas Juri.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: