Komitmen BAZNAS Bantu Pemerintah Capai Target Turunkan Angka Stunting di Tahun 2024
Pimpinan Bidang Perencanaan, Kajian, dan Pengembangan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Zainulbahar Noor, mendorong kerja sama dengan perusahaan media untuk mengentaskan stunting dan kemiskinan ekstrem 0 persen pada tahun 2024 mendatang.
Hal itu dia ungkapkan dalam Forum Matraman yang dihadiri sejumlah pimpinan perusahaan media bertajuk Kebangkitan Muzaki Milenial untuk Mustahik Merdeka di Kantor Pusat BAZNAS, Jakarta, Rabu (30/8/2023).
Baca Juga: Ketua BAZNAS: Kami Proklamasikan Dukungan pada Presiden yang Tidak Kapitalis
"Bagaimana semua media kita bersama BAZNAS itu melaksanakan satu program media, muzaki milenial BAZNAS mengentaskan stunting pada posisi yang 0 persen tahun 2024 dan daerah ekstrem miskin," kata Zainul dalam paparan diskusinya.
Zainul menilai, gerakan tersebut dibutuhkan peran media untuk menyebarkan informasi ke seluruh penjuru negeri. Hal itu dinilai perlu untuk menyosialisasikan kegiatan tersebut pada seluruh elemen masyarakat.
"Jadi kita akan bergerak cepat, yang paling perlu menurut saya gaungnya itu. Jadi, pada hari pertama kita rapat kita undang semua media, kita undang kaum muzaki milenial," jelasnya.
Sementara itu, Pimpinan Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, menuturkan bahwa pihaknya akan menyalurkan paket logistik keluarga (PLK) bagi keluarga-keluarga stunting di Indonesia.
Saidah menyebut, BAZNAS akan mendistribusikan PLK pada 110 kabupaten kota se-Indonesia. Dia juga mengatakan, PLK itu akan didistribusikan pada 60.000 keluarga stunting.
"Jadi, kita akan mendistribusi PLK, paket logistik keluarga bagi keluarga-keluarga stunting," kata Saidah dalam paparan diskusinya.
Saidah pun menyebut, pendistribusian PLK itu dilakukan untuk mempercepat target pemerintah dalam menurunkan angka prevalensi stunting. Dia mengatakan, angka prevalensi stunting itu masih terpaut sekitar 10 persen dari target yang ditentukan pemerintah.
"Ini untuk mengakselerasi karena ternyata sampai akhir tahun ini target penurunan kita menuju angka prevelensi 14 persen itu targetnya 2024 ya, (saat) ini masih di angka 23 (persen). Jadi kita masih punya hampir 10 persen yang harus kita kebut," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
Advertisement