Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tren Pasar Perbankan Digital Kian Kompetitif, Bank Jago Berikan Layanan bagi Unbanked & Underbanked

Tren Pasar Perbankan Digital Kian Kompetitif, Bank Jago Berikan Layanan bagi Unbanked & Underbanked Kredit Foto: Nadia Khadijah Putri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank berbasis teknologi yang tertanam dalam ekosistem, Bank Jago mengamati bahwa tren pasar perbankan digital kian kompetitif. Lantas, apa yang dilakukan bank digital tersebut untuk tetap lengket di hati masyarakat Indonesia?

Head of Consumer Business Customer Value Management Bank Jago, Irene Santoso menceritakan bahwa bank digital pertama muncul pada tahun 2016 yang dilakukan oleh kompetitor. Kemudian berlanjut hingga tahun 2021. Namun, pada tahun 2022, muncul kembali tiga bank digital, dengan satu bank digital syariah. Irene juga menjelaskan, terdapat empat bank digital lainnya yang menyusul muncul pada tahun 2023 ini.

“Jadi kalau kami lihat, memang sebenarnya pasarnya itu sangat kompetitif, tetapi kami lihat [juga], ini membantu keuangan secara keseluruhan di Indonesia,” ujar Irene saat memaparkan tren pasar perbankan digital di acara The Growing Importance of eKYC in Safeguarding Customer Identities di Kuningan, Jakarta pada Rabu (30/8/2023).

Baca Juga: ADVANCE.AI Permudah eKYC Bank Jago: Digital Onboarding Kini Jadi Syarat, Bukan Good to Have Lagi

“Dan kami bersama-sama dengan pemain lainnya, kami justru berkompetisinya adalah bagaimana kami bisa memberikan layanan yang lebih baik lagi bagi nasabah unbanked, underbanked, maupun juga yang sudah mempunyai layanan akses,” sambungnya lagi. 

Berbicara mengenai masyarakat yang melakukan transaksi keuangan secara tunai (unbanked) dan punya akses layanan keuangan sederhana seperti tabungan (underbanked), lantas provinsi mana saja yang dijangkau oleh Bank Jago?

Irene mengatakan bahwa Bank Jago menjangkau semua provinsi di Indonesia, termasuk di kawasan Indonesia Tengah dan Timur, seperti Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan lain-lain. 

“Jadi kalau lihat data persebarannya, memang kami lihat dari Sabang sampai Merauke ada saja yang pakai Aplikasi Jago [aplikasi Bank Jago]. Kami lihat jumlahnya enggak sedikit, jadi enggak melulu harus ada di kota besar,” ujar Irene.

Irene menekankan, teknologi yang digunakan Bank Jago, baik itu yang bekerja sama dengan ADVANCE.AI untuk proses verifikasi digital dan electronic know your customer (eKYC), juga memanfaatkan media sosial untuk literasi dan edukasi keuangan. 

“Kami lihat, itu sangat membantu kami sebenarnya, untuk menjadi relevan, tidak hanya untuk orang-orang tertentu yang ada di satu lokasi, tetapi juga untuk semua orang,” pungkasnya santai. 

Baca Juga: Bank Jago Hadapi Tantangan Industri Bank Digital: Belum Semua Pengguna Smartphone Butuh Bank Digital

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: