Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cerita Managing Director Asia Pasifik Kaspersky Pertahankan Inovasi untuk Konsumen Indonesia

Cerita Managing Director Asia Pasifik Kaspersky Pertahankan Inovasi untuk Konsumen Indonesia Kredit Foto: Nadia Khadijah Putri
Warta Ekonomi, Kuta, Bali -

Managing Director Asia Pasifik Kaspersky, Adrian Hia bercerita mengenai perjalanan kepemimpinan dan inovasi perusahaan yang merangkul tim Asia Pasifik untuk mempertahankan konsumen Indonesia.

Warta Ekonomi menemuinya secara langsung di acara Cyber Security Week 2023 yang dihelat Kaspersky, perusahaan keamanan siber global sejak tahun 1997 di Jimbaran, Bali beberapa waktu lalu. Bagaimana detailnya? Berikut wawancara selengkapnya.

Indonesia terus menjadi target serangan siber, bagaimana Kaspersky menyesuaikan inovasi dengan masalah yang ada di Indonesia? 

Jadi pertama, ini masih tentang angka saja. Sebab populasi Indonesia kira-kira 40 kali lipat dari Singapura. Ini soal jumlah penduduk. Artinya, kami akan selalu melihat lebih banyak hal terjadi karena lebih banyak penduduk, dan perangkat yang dilakukan. Sehingga, cara yang akan dilakukan Kaspersky sebenarnya tidak terlalu spesifik untuk Indonesia atau tidak.

Saya pikir kekuatan Kaspersky yang kami miliki adalah, kami memiliki 400 juta pengguna di seluruh dunia. Jadi kami bisa melihat semua malware seperti yang saya dan Eugene bagikan, terdapat 400.000 serangan malware berbahaya baru yang kami deteksi setiap hari. Setiap hari. Jadi mungkin saja datangnya dari Amerika Latin, Eropa, Australia, tidak peduli dari mana asalnya.

Namun, terkadang malware tertentu dibuat dari Amerika Latin. Jadi mungkin belum sampai ke Indonesia. Tapi itu tidak masalah bagi kami. Sama saja atau bisa juga malware dibuat dari para penjahat siber di Indonesia yang mungkin belum menyerang Brazil, misalnya. Namun, karena kami secara kolektif mengambil 400.000 malware baru yang kami deteksi setiap hari, kami memastikan bahwa kami memperbarui semua perangkat. Karena ini, berarti semua orang yang telah menginstal Kaspersky, kami pastikan ini memberi mereka garis pertahanan pertama. Jadi waktu adalah intinya. Ini yang mungkin bisa saya sampaikan.

Katakanlah misalnya, penjahat siber Indonesia menciptakan virus A. Hari Kamis ini di Indonesia, mungkin virus ini hanya akan terjadi dan menyerang Brazil pada hari Jumat. Hal yang sama, penjahat siber Brazil menciptakan virus B seperti saat ini, tetapi baru menyerang Indonesia pada hari Jumat. Tidak masalah ke arah mana. Kami pastikan selama kami mendeteksi sesuatu, kami ingin memastikan lagi bahwa malware ini sebelum menyerang Indonesia, sudah otomatis diblokir oleh Kaspersky. Jadi inilah kekuatan agregasi. Karena kami melihat dan, Anda kan tahu, penjahat siber datang dari mana-mana dan saya baru saja menyebutkan sebelumnya, para penjahat siber ini akan go internasional.

Kalau saya punya ide bisnis yang bagus, kenapa saya singgah di Indonesia? Saya akan pergi dan melakukan hal lain di negara lain seperti Thailand, Filipina, dan lain-lain jika saya seorang penjahat siber di Filipina dan saya melakukan pekerjaan besar, saya menghasilkan banyak uang dari Filipina. Saya akan pindah ke Indonesia. Itulah sebabnya komputasi awan (cloud) tidak mempunyai batas. Penjahat siber juga tidak mempunyai batas karena itu dunia maya. Misal, perampok berhasil merampok bank di Filipina, sedangkan merampok bank di Jakarta, saya perlu naik pesawat, maka itu sangat sulit. Namun, dunia maya tidak memiliki batasan.

Karena pertumbuhan kejahatan siber yang terjadi saat ini, kita semua perlu melihatnya dari perspektif data dunia. Sebab hal-hal buruk diciptakan di berbagai belahan dunia, bukan? Namun kami ingin memastikan bahwa kami melakukannya secara real-time dan memblokir sebanyak yang kami bisa. Tentu bukan berarti hal tersebut baru dibuat dari Indonesia, penjahat siber di sana yang menciptakannya. Kemudian kita semua akan mengambil manfaatnya dan memberikan manfaat kepada masyarakat di luar Indonesia, dan sebaliknya.

Jadi, inilah kekuatan komunitas keamanan siber. Dan ini tidak hanya terjadi di Kaspersky. Praktik keamanan siber kami, etika kami adalah apa pun yang kami bagikan, misalnya seperti yang kami lihat malware di aplikasi perpesanan, kami bagikan ke setiap perusahaan keamanan siber. Jadi, kami akan mengumumkannya kepada dunia, dan kami selalu kembali dan memberi tahu produsennya terlebih dahulu.

Terkait pertumbuhan bisnis, khususnya UMKM dan UKM yang terus meningkat di Indonesia, bagaimana Kaspersky melihat kondisi keamanan data dan bisnis mereka? 

Kami menyadari bahwa usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan usaha kecil menengah (UKM) di Indonesia memang tumbuh sangat pesat, bahkan perekonomian Indonesia pada kuartal kedua tahun 2023 terhadap kuartal kedua tahun 2022 tumbuh sebesar 5,17%, dan sektor ini menjadi salah satu penopang terbesarnya.

Selain itu, para ekonom juga mengatakan bahwa pemulihan ekonomi tidak terlepas dari peran UMKM dan UKM yang merupakan motor kritikal perekonomian, mengingat 99% pelaku usaha di tanah air adalah mereka.

Menurut laporan terbaru Kaspersky tentang Ancaman Terhadap UKM, menyoroti kenyataan yang sedang berlangsung dan meresahkan ketika penjahat siber terus menargetkan mereka dengan berbagai taktik canggih.

Statistik menunjukkan jumlah karyawan UKM yang menghadapi malware yang menyamar sebagai aplikasi bisnis yang sah relatif stabil dari tahun ke tahun, yakni sebesar 2.478 karyawan pada tahun 2023, dibandingkan dengan 2.572 karyawan pada tahun 2022, dan penjahat siber terus menyusup ke sektor bisnis.

Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa jumlah deteksi file berbahaya yang menargetkan UKM selama 5 bulan pertama tahun 2023 mencapai 764.015 file. Eksploitasi adalah ancaman paling umum terhadap UKM, mencakup 63% atau 483.980 file dari seluruh deteksi selama 5 bulan pertama tahun 2023.

Tidak hanya itu, ancaman phishing dan penipuan (scam) juga menimbulkan risiko yang signifikan bagi UMKM dan UKM, karena penjahat siber dengan cerdik menipu karyawan agar membocorkan informasi rahasia atau menjadi korban penipuan keuangan.

Contoh taktik penipuan tersebut mencakup laman perbankan, pengiriman, dan layanan kredit palsu yang dirancang untuk menipu individu yang tidak waspada.

Pakar Kaspersky juga meneliti perangkat lunak (software) yang paling banyak digunakan oleh UMKM dan UKM di seluruh dunia. Dengan melakukan referensi silang software ini dengan telemetri Kaspersky Security Network (KSN), para peneliti menentukan sejauh mana malware dan software yang tidak diinginkan didistribusikan dengan kedok aplikasi ini.

Selain itu, kesadaran dan investasi dalam solusi keamanan siber yang kuat harus menjadi prioritas utama untuk melindungi UMKM dan UKM dari ancaman siber yang terus berkembang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: