Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kualitas Udara Buruk, Penggunaan Masker Kembali Dibutuhkan

Kualitas Udara Buruk, Penggunaan Masker Kembali Dibutuhkan Kredit Foto: MS Glow
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kualitas udara yang buruk di Jakarta dan beberapa kota lain menjadi sorotan selama beberapa pekan terakhir. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir yang bisa dilihat setiap saat, setidaknya di akhir Agustus 2023 Jakarta mencatatkan konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) sebesar 92,8 mikrogram per meter kubik, artinya udara Jakarta berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif. Konsentrat udara yang baik harusnya mencatatkan angka 1 – 12 mikrogram per meter kubik. Tak bisa dipungkiri, penyebab utama polusi udara berasal dari aktivitas manusia; sehingga tanggung jawab pun berada di tangan bersama. 

Peduli akan kondisi ini, MS GLOW sebagai unit usaha unggulan J99 Corp., menunjukkan aksi konkret dengan mendorong edukasi pentingnya memakai masker bagi masyarakat.  

Founder MS GLOW, Shandy Purnamasari, mengungkapkan bahwa sebagai perusahaan yang bergerak di beauty industry, pihaknya menyadari betapa eratnya kaitan antara kecantikan dengan kesehatan. Upaya perawatan dan perlindungan tubuh selalu menjadi fokus MS Glow, sehingga MS GLOW terpanggil untuk aktif turun tangan dalam persoalan yang tengah dihadapi masyarakat saat ini yakni kulitas udara buruk. 

 “Pembagian masker dilakukan untuk membantu masyarakat melindungi saluran pernapasan dan mulut dari berbagai partikel pencemar, juga bakteri dan virus berbahaya. Hal ini juga menjadi bukti dedikasi kami untuk membantu menciptakan lingkungan yang lebih sehat, agar tetap produktif,” ujaqr Shandy. 

Baca Juga: Agar Polusi Udara Tak Semakin Menjadi-jadi, Pemerintah Dinilai Perlu Strategi Transportasi yang Matang

Sepanjang bulan September 2023, lebih dari seribu masker Kosmemask dibagikan oleh MS GLOW dan J99 Corp. kepada warga Jakarta. Kosmemask merupakan masker dengan teknologi unggulan yang tak hanya menyaring partikel dari udara, namun juga membantu imunitas tubuh agar tidak terserang virus dan bakteri lain. 

Direktur Komersial J99 Corp, Amelia Nasution, menuturkan jika J99 Corp senantiasa berkomitmen untuk menghadirkan solusi dan menjawab kebutuhan masyarakat. J99 Corp mendapati kalau masyarakat membutuhkan masker yang nyaman, dengan bahan lembut, ringan dan tidak gerah, untuk digunakan sepanjang hari. Kosmemask mengakomodir kebutuhan ini, dan membuat penggunanya betah menggunakan masker yang saat ini kembali menjadi salah satu alat penting untuk menjaga kesehatan mereka.   

“Kemampuan nanosilver menghancurkan mikroorganisme infeksius menjadikan nanosilver sebagai salah satu agen antimikroba yang paling kuat. Dengan demikian, masker kosme memenuhi kegunaan biomedis yaitu ampuh dalam melawan infeksi, sebab nanosilver kini termasuk salah satu teknologi nano yang paling andal,” jelas Amelia. 

Baca Juga: Polusi Kendaraan Buat Udara Jakarta Tak Sehat, Warga Jakarta Didorong Pakai Transportasi Umum

Polusi udara terdiri dari berbagai partikel pencemar, salah satu yang paling dominan dan berbahaya adalah PM 2,5. Dengan ukuran 2,5 mikrometer, partikel ini bisa terhirup masuk sampai ke dalam paru-paru dan menyebabkan berbagai gangguan.

"Kualitas udara yang dihirup sangat berpengaruh terhadap kesehatan paru. Menghirup udara yang tidak sehat atau berpolusi akan menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap kesehatan, tidak hanya paru namun juga organ lainnya seperti jantung dan otak," jelas ahli kesehatan paru, dr. Januar Habibi. 

“Secara alami, bulu hidung kita berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup, namun pada kondisi udara yang sangat berpolusi dibutuhkan penyaring bantuan berupa masker untuk mencegah agar zat polutan (terutama dengan ukuran partikel yang sangat kecil) agar tidak masuk ke dalam sistem pernapasan,” tambahnya. 

Ahli kesehatan paru menambahkan, selain menggunakan masker secara rutin, masyarakat sebaiknya bersikap bijak menghadapi kualitas udara yang memburuk. Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain dengan memantau kualitas udara melalui aplikasi atau website, memeriksa emisi kendaraan yang digunakan, memilih BBM dengan pembakaran yang baik, serta membatasi penggunaan kendaraan bermotor. Pilih area yang banyak pepohonan, karena dari beberapa penelitian terbukti bahwa pepohonan dapat membantu menyaring polusi udara.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: