Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gandeng PT Inti, Kemenparekraf Kembangkan Inovasi Digital Menuju Green Tourism

Gandeng PT Inti, Kemenparekraf Kembangkan Inovasi Digital Menuju Green Tourism Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah terus mendorong inovasi dalam mengembangkan pariwisata hijau (green tourism) dalam memajukan pariwisata dan ekonomi kreatif.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, bekerja sama dengan stakeholder lain, dalam hal ini PT Inti, Kemenparekraf terus mendorong konsep green tourism berbasis ekonomi hijau utuk berkolaborasi menghasilkan peluang usaha dan lapangan kerja.

"Kita bisa menjadi yang utama dengan karya anak bangsa dalam memanfaatkan kemajuan teknologi dan digitalisasi dalam mengembangkan pariwisata Indonesia," kata dia dalam acara International Smart City 2023 di Jakarta, Selasa (12/9/2023).

Baca Juga: Ihwal Cawapres Ganjar Pranowo, PPP Klaim Hanya Nama Sandiaga Uno yang Muncul

Menurutnya, dengan memanfaatkan pengunaan teknologi informasi nantinya diharapkan dapat mengembangkan destinasi wisata di Indonesia. Sehingga, pariwisata di Indonesia dapat lebih berkualtas dan bermanfaat.

"Program ini akan terus berlangsung sambil pendekatan dengan mengundang kemitraan untuk berkolaborasi," ujarnya.

Dia menegaskan, pengembangan destinasi berbasis teknologi telah dilakukan untuk lima destinasi superprioritas, seperti Danau Toba Sumatera Utara (Sumut), Mandalika, Labuan Bajo, Likupang, dan Bali. Serta destinasi dalam kota yang akan dilakukan kolaborasi seperti Taman Impian Jaya Ancol, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), dan Ragunan.

"Ini bagian dari digitalisasi, serta wonderful Indonesia juga harus menjadi bagian pemuktahiran data untuk menvalidasikan destinasi," tegasnya.

Pengembangan Smart City

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan, 141 kota di dunia telah menerapkan smart city. Dalam hal ini, poin penting yang harus diperhatikan ialah optimalisasi penggunaan teknologi, peningkatan kualitas hidup masyarakat, pertumbuhan ekonomi, inklusivitas akses pelayanan dan infrastruktur, serta keberlanjutan yang ramah lingkungan.

Budi menjelaskan, urgensi penerapan smart city harus segera dilakukan ialah karena kepadatan penduduk, perubahan iklim, dan energi konvensional.

"Tujuh dari 10 orang akan tinggal di perkotaan per 2050 dan diperkirakan 2030 suhu rata-rata dunia akan meningkat sebesar 1,5 derajat celcius," ujarnya.

Dirinya menegaskan, smart city telah diterapkan dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), seperti akses mobilitas, lingkungan hidup dan iklim, keamanan dan keselamatan, sektor publik, sistem perkotaan, kelayakan huni, dan kedinamisan.

Baca Juga: 2045 Siap Jadi Smart City, Pembangunan dan Penerapan IKN Serba Ramah Lingkungan dan Canggih

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: