Ujungnya Kuasai Asia Tenggara, Begini Siasat TikTok Habisi Bisnis E-commerce
TikTok, platform media sosial yang menampilkan interaksi dengan konten video singkat, kini telah memimpin tren baru dalam dunia e-commerce di Asia Tenggara.
Sejak 2021, induk perusahaan TikTok, ByteDance gencar mengembangkan bisnis e-commerce mereka, terutama di Asia Tenggara yang memiliki pertumbuhan transaksi e-commerce lebih pesat dibandingkan wilayah lainnya.
Baca Juga: Respons Kemenkominfo soal TikTok Dipisah dari TikTok Shop: Kita Kembali Saja pada Aturan
CEO dan Co-founder di Corporate Innovation Asia (CIAS), Dr. Indrawan Nugroho, mengatakan bahwa nilai penjualan melalui aplikasi TikTok di Asia Tenggara bisa mencapai US$ 90 miliar pada 2022.
“Pencapaian itu yang membuat TikTok adalah aplikasi paling populer di Asia Tenggara,” kata Indrawan, dikutip dari kanal Youtube-nya pada Kamis (14/09/2023).
Untuk mendukung inisiatif bisnisnya, ByteDance juga membuat TikTok Shop Seller University, sebuah situs web edukasi yang bertujuan untuk membantu pengguna memahami lebih baik fitur-fitur belanja online di aplikasi TikTok.
Langkah ini menjadi batu loncatan bagi banyak pengguna di Indonesia untuk mulai menjelajahi dan memanfaatkan potensi belanja online di TikTok.
Baca Juga: Mengenal Nakiirana, Tiktoker Inspiratif dengan 1 Juta Followers
Lebih lanjut, ByteDance telah menjalin kolaborasi strategis dengan Shopify, perusahaan e-commerce terkemuka asal Kanada, sejak Oktober tahun lalu. Kerja sama ini telah memperluas jangkauan produk yang tersedia bagi pengguna TikTok.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nevriza Wahyu Utami
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement