Belasan Ribu Orang Indonesia Minat Rasakan Starlink, Bahkan Sudah Deposit!
Teknologi selalu memicu antusiasme di kalangan masyarakat, terutama ketika menjanjikan kemajuan dalam hal konektivitas dan akses internet. Salah satu teknologi yang sedang menjadi pusat perhatian adalah Starlink, sebuah proyek milik SpaceX yang diprakarsai oleh Elon Musk.
Berbeda dengan pendekatan konvensional yang mengandalkan kabel serat optik atau stasiun pemancar daratan, Musk memilih membangun armada satelit di orbit rendah, sekitar 550 km dari permukaan bumi.
Baca Juga: Ada El Nino, Ekonom Was-was Inflasi Indonesia Melonjak Hingga 3,5%
Starlink, sebuah proyek milik perusahaan SpaceX milik Musk, menjanjikan kecepatan internet hingga 350 mbps. Hal ini menjadikannya sebagai salah satu solusi unik yang mampu melayani pengguna di berbagai wilayah, termasuk yang sulit dijangkau oleh layanan internet konvensional.
Dr. Indrawan Nugroho, CEO dan Co-founder di Corporate Innovation Asia (CIAS), menggarisbawahi bahwa Starlink mampu mengubah paradigma layanan telekomunikasi global. Dengan jaringan satelitnya, Starlink memberikan akses internet yang cepat dan merata, bahkan di daerah-daerah yang sebelumnya sulit dijangkau.
“Orang-orang bisa berselancar di dunia maya, sama cepatnya dengan mereka yang dilayani oleh jaringan kabel serat optik di kota-kota besar. Itulah langkah revolusioner Starlink yang telah mendisrupsi model layanan telekomunikasi global,” jelas Indrawan, dikutip dari kanal Youtube-nya pada Minggu (30/09/2023).
Antusiasme masyarakat Indonesia terhadap Starlink juga tinggi. Melalui situs starlink.com, lebih dari 13.901 warga Indonesia telah menunjukkan minat terhadap layanan ini, bahkan 415 di antaranya sudah membayar deposit sebesar US$ 100. Hal ini menunjukkan antusiasme tinggi masyarakat terhadap potensi akses internet yang lebih baik dan merata.
Baca Juga: Menkominfo Budi Arie Ungkap Elon Musk Bakal Buat Kantor Starlink di Indonesia
Indonesia bergabung dengan sejumlah negara Asia yang telah menjalin kerja sama dengan Starlink, termasuk Malaysia, Filipina, dan Jepang. Sementara itu, Starlink telah menjangkau 80% wilayah Eropa dan Australia, serta sekitar 70% wilayah Amerika.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nevriza Wahyu Utami
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement