- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Sejumlah Pengusaha Berinvestasi pada Energi Panas Bumi, IESR: Ada Potensi di Sana
Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa mengatakan, masuknya perusahaan swasta ke dalam industri panas bumi menunjukan besarnya peluang investasi di Energi Baru Terbarukan (EBT).
"Kalau sektor swasta masuk, saya kira karena mereka lihat ada potensi dan mereka bisa berinvestasi di sana," ujar Fabby dalam konferensi pers, Senin (18/9/2023).
Fabby melihat beberapa perusahaan besar di Indonesia sebenarnya tidak hanya masuk ke investasi di panas bumi saja, tetapi juga pada sektor EBT yang lain.
Baca Juga: Kementerian ESDM Tidak Akan Geser Subsidi Energi, Gimana Nasib EBT?!
"Jadi kalau kita lihat gerakan-gerakan, sebenarnya tidak hanya di panas bumi, mereka masuk kemana-mana, termasuk yang Barito, mereka sudah masuk investasi ke sektor yang lain," ucapnya.
Menurutnya, gerakan yang diambil oleh perusahaan besar untuk masuk ke industri panas bumi karena memang ada potensi yang cukup besar di sana.
Ia mencontohkan, untuk panas bumi, jelas terlihat bahwa target dari pemerintah saja sebesar 3,35 Gigawat (GW) pada tahun 2030.
"Kedua, adanya JETP (Just Energy Transition Partnership) dengan target 34 persen bauran EBT yang kalau kita lihat di dalam dokumen JETP itu setara dengan 35 GW, pembangunan kapasitas EBT mencapai target itu. Di tahun 2030 di sana ada target-target panas bumi dan juga hydro, selain ada surya dan angin," ucapnya.
Baca Juga: Penerbitan Dokumen CIPP Diundur, IESR Atur Strategi Tingkatkan Pendanaan JETP
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti
Advertisement