Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kolaborasi Strategis Perlu Dilakukan Guna Percepat Peningkatan Kapasitas Panas Bumi di Indonesia

Kolaborasi Strategis Perlu Dilakukan Guna Percepat Peningkatan Kapasitas Panas Bumi di Indonesia Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia, sebagai negara dengan potensi panas bumi terbesar kedua di dunia, memiliki peluang besar untuk meningkatkan kapasitas energi terbarukannya. Saat ini, hanya sekitar 11,02% dari total potensi panas bumi Indonesia yang diperkirakan mencapai 23,5 GW telah dimanfaatkan. Dalam menghadapi tantangan peningkatan kapasitas energi dan transisi menuju energi bersih, kolaborasi internasional menjadi kunci utama dalam mempercepat pengembangan sektor panas bumi di Indonesia.

Sebagai sumber energi terbarukan yang andal, panas bumi memiliki karakteristik baseload yang besar, menjadikannya komponen penting dalam strategi transisi energi Indonesia. Dengan permintaan energi yang terus meningkat dan target pengurangan emisi karbon, pemanfaatan panas bumi yang lebih besar menjadi kebutuhan strategis bagi Indonesia. Namun, pengembangan energi panas bumi membutuhkan teknologi canggih, riset mendalam, serta kolaborasi lintas negara yang proaktif untuk mewujudkan pengelolaan sumber daya yang lebih efisien dan berkelanjutan.

Selandia Baru menjadi salah satu negara yang berhasil memanfaatkan energi panas bumi secara maksimal dalam bauran energi terbarukan nasionalnya. Pada tahun 2023, sekitar 18% dari total pasokan listrik di Selandia Baru berasal dari panas bumi, sementara 88,1% pasokan listriknya bersumber dari energi terbarukan. Keberhasilan Selandia Baru dalam mengelola sumber daya panas buminya dipuji oleh International Energy Agency (IEA) sebagai "kisah sukses energi terbarukan".

Baca Juga: Pemerintah Bakal Kejar Tambahan 90 MW dari Panas Bumi Tahun Ini

Kunci keberhasilan ini terletak pada riset dan teknologi canggih yang terus dikembangkan, penggunaan teknologi binary dan steam-flash untuk pembangkit listrik panas bumi, serta komitmen untuk menekan emisi melalui penyuntikan kembali gas non-kondensasi (NCG). Dalam beberapa tahun mendatang, Selandia Baru diproyeksikan akan menambah 833 MW kapasitas panas bumi, sambil mengejar proyek strategis lainnya, seperti pengembangan penggunaan langsung dan berkelanjutan dari sumber daya panas bumi.

Kemitraan strategis antara Indonesia dan Selandia Baru dalam sektor panas bumi telah berlangsung selama lebih dari empat dekade. Kolaborasi ini dimulai dengan dukungan Selandia Baru pada pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi pertama di Indonesia di Kamojang, Jawa Barat. Saat ini, kemitraan tersebut berkembang melalui Indonesia-Aotearoa New Zealand Geothermal Energy Programme (PINZ), sebuah program pembangunan selama lima tahun yang didedikasikan untuk mendukung transisi energi Indonesia.

Program PINZ berfokus pada tiga bidang utama: penyediaan pendampingan teknis, pengembangan kapasitas tenaga kerja, dan dukungan terhadap kerangka regulasi serta eksplorasi panas bumi. Selandia Baru memberikan pelatihan kepada tenaga kerja Indonesia melalui beasiswa pascasarjana dan pelatihan jangka pendek di bawah Program Beasiswa Manaaki, yang memberikan akses pada teknologi dan riset panas bumi terbaru. Melalui pendekatan ini, Indonesia tidak hanya mendapatkan pengetahuan teknis, tetapi juga pengembangan institusional yang lebih kuat, termasuk pendekatan gender dan inklusi sosial yang menjadi dasar pelaksanaan program tersebut.

Selain dukungan pemerintah, kolaborasi antara pelaku bisnis Indonesia dan perusahaan cleantech Selandia Baru turut berperan dalam mempercepat pengembangan proyek-proyek panas bumi di Indonesia. Para ahli panas bumi Selandia Baru menawarkan keahlian teknis, teknologi canggih, serta praktik terbaik yang diterapkan di industri panas bumi global. Hal ini memungkinkan pengembang energi panas bumi Indonesia untuk mempercepat peningkatan kapasitas, memperluas eksplorasi, dan meningkatkan efisiensi operasional dalam pengelolaan sumber daya panas bumi.

Baca Juga: Pemerintah Pede Investasi Panas Bumi 2024 Bakal Tembus USD8,7 Miliar

Menurut Cecilia Shand, Komisaris Perdagangan Selandia Baru untuk Indonesia, perusahaan cleantech Selandia Baru berinovasi dengan kepedulian untuk memberikan solusi terdepan di dunia untuk masa depan yang lebih baik. 

“Selandia Baru dengan bangga berbagi keahlian panas buminya dengan Indonesia. Saat kedua negara menavigasi transisi energi mereka, kolaborasi ini menjadi model yang saling menguntungkan,” katanya. 

Dengan kemitraan strategis yang semakin kuat antara Indonesia dan Selandia Baru, pengembangan energi panas bumi di Indonesia dapat meningkat secara signifikan. 

Kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat pencapaian target transisi energi bersih Indonesia, mendukung pengurangan emisi karbon, dan memenuhi kebutuhan energi yang terus tumbuh. Pemanfaatan teknologi mutakhir, penelitian ilmiah yang mendalam, serta pendekatan kolaboratif internasional akan menjadi fondasi keberhasilan Indonesia dalam mengelola potensi panas buminya.

Seiring dengan meningkatnya kemitraan antara pemerintah dan pelaku bisnis dari kedua negara, Indonesia diharapkan mampu mempercepat pengembangan kapasitas panas bumi dan menjadi salah satu pemimpin dalam energi terbarukan di kawasan. 

Kolaborasi ini menegaskan bahwa pengembangan energi panas bumi bukan hanya tentang meningkatkan kapasitas pembangkit listrik, tetapi juga membangun masa depan yang berkelanjutan dan rendah emisi bagi Indonesia dan dunia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: