
Ke depannya, OJK juga akan meninjau upaya pemulihan ekosistem gambut di kawasan Tanjung Jabung Timur, Jambi. Artinya, bursa karbon yang berfungsi sebagai wadah perdagangan harus diisi oleh pasokan dari sumber asalnya, yaitu proyek-proyek di Provinsi Jambi.
Baca Juga: OJK Malta Mulai Usulkan Perubahan Terkait Regulasi Kripto Agar Sesuai dengan Regulasi MiCA
“Pasokan dari proyek ini kegiatannya harus terus digalakkan, sehingga masuk ke dalam bursa karbon yang kemudian bisa saling bertransaksi secara memadai. Jadi, ini akan membentuk ekosistem pengurangan emisi karbon di Indonesia,” tambahnya.
Mahendra menambahkan bahwa pelaksanaan perdagangan bursa karbon ini dapat mempercepat target net zero emission di Indonesia pada 2060. dapat mempercepat pencapaian target net zero emission di Indonesia pada tahun 2060. Oleh sebab itu, OJK berkomitmen untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dan berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan di seluruh Indonesia melalui aktivitas perdagangan tersebut.
“Sebagai penyelenggara, kami akan mengajak berbagai organisasi baik dalam dan luar negeri untuk bersama-sama mencapai target. OJK siap fasilitasi peserta dari Sabang sampai Merauke, tentukan siapa yang tepat untuk kita ajak bersama membangun kapasitas kita semua. Itu menjadi penentu bahwa jika ada metodologi yang kita tidak paham, itu bagian yang perlu kita serap, dipelajari dan dikembangkan,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nevriza Wahyu Utami
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement