Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bos SKK Migas Klaim Gelaran ICIOG 2023 Mampu Datangkan Investasi hingga Rp77,4 Triliun

Bos SKK Migas Klaim Gelaran ICIOG 2023 Mampu Datangkan Investasi hingga Rp77,4 Triliun Kredit Foto: Djati Waluyo
Warta Ekonomi, Nusa Dua, Bali -

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyebut, gelaran The International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (ICIOG) ke-4 di Bali Nusa Dua Convention Center mampu menghadirkan investasi yang besar. 

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, dalam perhelatan ini akan ditandatangani sejumlah kontrak kerja sama di sektor hulu migas, dengan nilai investasi mencapai US$5,16 miliar atau setara Rp77,4 triliun.

"Akan ada penandatanganan kontrak di ICIOG 2023 dengan total nilai sekitar US$5,16 miliar atau setara Rp77,4 triliun," ujar Dwi pada pembukaan acara ICIOG, Rabu (20/9/2023).

Baca Juga: Sukses Kelola Blok Jabung, SKK Migas: Investasi Petrochina Lebih Agresif

Dwi mengatakan, untuk mencapai target 2030 terkait produksi minyak bumi 1 juta barel per hari (BPH) dan 12 miliar gas standar kubik per hari (BSCFD), pemerintah beserta pelaku usaha harus lebih agresif.

"Kita butuh bor lebih dari 1.000 sumur baru per tahun setelah 2025. Untuk tahun ini, rencananya akan ada pengeboran untuk 827 sumur. Peningkatan masif ssjak 2020, 334 persen lebih tinggi dibanding 2020 dengan 240 sumur," ujarnya. 

Dwi menyebut, pertumbuhan investasi memiliki syarat penting, yaitu iklim investasi yang menarik buat investor. Sejak tahun 2020, daya tarik investasi hulu migas di Indonesia telah meningkat didukung oleh sokongan pemerintah melalui sistem fiskal yang lebih fleksibel dan pendukung lainnya yang menurunkan risiko investasi.

"Namun demikian, beberapa area masih memerlukan perbaikan, yaitu dalam aspek legal dan kontraktual serta penemuan cadangan raksasa (giant discovery)," ucapnya. 

Guna menggapai misi itu, Dwi meyakini juga diperlukan investasi dengan nilai besar. Menurut hitungannya, industri hulu minyak dan gas bumi butuh investasi lebih dari US$20 miliar atau sekitar Rp308 triliun per tahun. 

"Target investasi di 2023 sebesar US$15,5 miliar, naik 28 persen. Itu lebih tinggi dari pertumbuhan investasi global sekitar 6,5 persen dan rencana jangka panjang," ungkapnya. 

Baca Juga: Butuh Investasi dan Aktivitas Agresif untuk Capai 1 Juta BOPD pada 2030

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: