Peserta lainnya, pengurus Koperasi Konsumen Kopontren Rohmatul Ummah (Tulungagung, Jatim) Purwanto mengaku dirinya baru tahu ilmu pertanian secara menyeluruh saat magang di Al-Ittifaq, yakni bagaimana setiap hari harus panen, harus tanam, dan sebagainya. "Kami juga diajarkan manajemen SDM dan keuangan yang memang sangat dibutuhkan," kata Purwanto.
Selain itu, Purwanto juga menyebut penerapan digitalisasi di Kopontren Al-Ittifaq menjadi bekal tersendiri bagi koperasinya. "Ke depan, kami bisa copy paste dari keseluruhan yang ada di Al-Ittifaq," ucap Purwanto.
Oleh karena itu, Purwanto berharap tetap ada pendampingan dari KemenKopUKM dan Al-Ittifaq saat mengimplementasikan ilmu yang didapat selama magang.
Begitu juga dengan peserta magang lainnya, Riyanti Sifa Arrasyi dari Kopontren Baitunnajah asal Kabupaten Bandung, yang mengakui digitalisasi dalam mengelola Kopontren Al-Ittifaq sangat penting untuk dapat diterapkan di koperasinya. "Dari mulai manajemen SDM, keuangan, hingga distribusi, sudah dilakukan secara digital," kata Riyanti.
"Selain manajemen koperasi secara digital, kami juga diajarkan bagaimana cara menanam yang baik," kata Riyanti.
Rencana Tindak Lanjut
Hal yang menarik, di akhir program magang tersebut, dapat dilahirkan beberapa komitmen yang tertuang dalam Rencana Tindak Lanjut (RTL). "Tindak lanjut yang tepat dapat membantu Kopontren untuk meningkatkan kualitas produk dan jasa, memperluas pasar, serta meningkatkan daya saing usaha," kata Mentor Program Magang sekaligus Sekretaris Kopontren Al-Ittifaq, Silvie Fauziah.
Pertama, diharapkan KemenKopUKM menjembatani program Green House dari CSR Bank Indonesia. Kedua, berharap Inkubator Alif Learning Center (salah satu unit usaha Kopontren Al-Ittifaq) menjembatani program pinjaman dana bergulir dari LPDB-KUMKM.
"Ketiga, Kopontren Al-Ittifaq membuka kebutuhan pasar modern yang nantinya akan disesuaikan dengan potensi dan kemampuan dari masing-masing Kopontren," kata Silvie.
Keempat, masing-masing Kopontren akan berkomitmen untuk saling membantu dalam memasarkan produk di masing-masing Kopontren.
"Terakhir, masing-masing Kopontren berkomitmen mengirimkan SDM untuk pelatihan dan magang di Alif Learning Centre sebagai tindak lanjut kegiatan magang pengurus dan pengelola Koperasi Pesantren," ucap Silvie.
Menurut Silvie, langkah tindak lanjut yang tepat sangat penting untuk memastikan bahwa pelatihan Kopontren dari KemenkopUKM dapat memberikan manfaat yang optimal.
"Sehingga, Kopontren dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas usahanya, serta meningkatkan daya saing usahanya di pasar. Juga, membantu meningkatkan terciptanya percepatan pemerataan dan pembangunan koperasi modern," ujar Silvie.
Baca Juga: Kemenkop-UKM Raih Penghargaan Pelayanan Informasi Publik Ramah Disabilitas dari KIP
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement