Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perusahaan Minyak Argentina Akan Gunakan Sisa Energi Gas untuk Mulai Tambang Kripto

Perusahaan Minyak Argentina Akan Gunakan Sisa Energi Gas untuk Mulai Tambang Kripto Kredit Foto: Bappebti
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan minyak yang berbasis di Buenos Aires, Tecpetrol, telah memutuskan untuk mengonversi gas berlebih menjadi energi untuk pertambangan kripto.

Dilansir dari Cointelegraph, Jumat (29/9/2023), berdasarkan laporan media lokal pada 24 September, Tecpetrol akan meluncurkan fasilitas pertambangan kripto yang menggunakan gas sebagai sumber daya pertamanya di wilayah Los Toldos II Este, yang terletak di utara Vaca Muerta di Patagonia Argentina. Perusahaan tersebut mengklaim bahwa pendekatan ini akan memungkinkannya untuk mengembangkan proyek produksi minyak mentahnya dan mengoptimalkan penggunaan gas, sehingga mengurangi pemborosan.

Perusahaan ini berencana untuk mengebor setidaknya 35.000 barel minyak setiap hari di fasilitas tersebut, tetapi karena kurangnya infrastruktur untuk mengonsumsi gas yang dilepaskan dalam proses tersebut, mereka memutuskan untuk menjajaki pertambangan kripto sebagai pilihan strategis untuk mengonsumsinya.

Baca Juga: Tokocrypto Ungkap Pasar Kripto Sempat Bullish pada September, Akankah Positif di Oktober?

"Karena keterbatasan kami untuk melepaskan gas ke lingkungan, kami memilih untuk menjalankan operasi pertambangan kripto,” jelas CEO Tecpetrol, Ricardo Markous. 

Tecpetrol berharap dapat memulai pertambangan kripto antara akhir Oktober dan awal November. Tujuan utamanya adalah mengurangi dampak lingkungan dengan menghindari emisi gas dan menghasilkan keuntungan tambahan. Perusahaan tersebut telah menandatangani kontrak dan berkolaborasi dengan perusahaan yang tidak disebutkan namanya yang memiliki pengalaman dalam menerapkan strategi serupa di Amerika Serikat.

Sementara itu, sebuah laporan terbaru yang diterbitkan oleh Institute of Risk Management menyatakan bahwa pertambangan Bitcoin dapat mengurangi emisi global hingga 8% pada tahun 2030 dengan mengonversi emisi metana yang terbuang di dunia menjadi emisi yang kurang berbahaya. Laporan tersebut mengutip sebuah kasus teoritis yang mengatakan bahwa penggunaan metana yang tertangkap untuk menggerakkan operasi pertambangan Bitcoin dapat mengurangi jumlah metana yang dilepaskan ke atmosfer.

Baca Juga: FSC Taiwan Naikkan Regulasi Kripto Lewat Aturan-Aturan Baru, Begini Efeknya!

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ni Ketut Cahya Deta Saraswati
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: