Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, menyebut bahwa Xinyi Group berkomitmen melibatkan warga Pulau Rempang dalam proyek Eco-City. Bahlil menyebut, Xinyi Group telah menyepakati hal tersebut dalam kesepakatan tertulis.
“Sudah ada komitmen hitam di atas putih,” kata Bahlil saat ditemui wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (2/10/2023).
Kendati demikian, Bahlil mengakui bahwa komitmen yang didasari peratuan Menteri Investasi tidak sersifat mengikat. Dia pun mengakui, peraturan tersebut belum dapat diterapkan pada seluruh investor lantaran usia peraturan yang dinilai muda.
Baca Juga: Bahlil Minta Isu Rempang Tak Dipolitisasi: Kasihan Kita Dipertentangkan Terus dengan Rakyat
“Peraturan menteri investasi untuk kolaborasi sebagian sudah jalan, tapi sebagiannya belum. Saya akui itu. Memang namanya peraturan baru dua tahun, selalu ada plus minusnya tapi kedepan kita akan membuat aturan lebih ketat lagi untuk mewajibkan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Bahlil pun mengaku akan mewajibkan Xinyi Group untuk berkolaborasi dengan warga setempat. Dia pun memastikan, kontrak yang akan disepakati pemerintah dan Xinyi Group juga akan memuat perihal kolaborasi tersebut.
“Nanti selain fasilitas kita kasih, dia harus buat kontrak langsung di depan kita,” katanya.
Sebagaimana diketahui, Pulau Rempang sendiri berencana direvitalisasi sebagai Kawasan sektor industry, perdagangan, hunian, dan pariwisata.
Pada tahap awal, diketahui Pulau Rempang menarik minat perusahaan kaca terbesar di dunia asal China, Xinyi Group. Diketahui perusahaan tersebut berencana berinvestasi di Pulau Rempang sebesar USS11,5 miliar atau setara Rp174 trilun hingga 2080.
Baca Juga: Bahlil Jabarkan Proyek Investasi di Rempang Rp 174 T, Pengamat: Ada Peluang Lapangan Kerja Baru
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement