Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Musim Tanam, Pupuk Indonesia Bakal Tingkatkan Ketersediaan Pupuk Non Subsidi di Kios

Musim Tanam, Pupuk Indonesia Bakal Tingkatkan Ketersediaan Pupuk Non Subsidi di Kios Kredit Foto: Pupuk Indonesia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menjelang musim tanam, PT Pupuk Indonesia (Persero) bersama Kementerian Pertanian mengecek kesiapan distribusi dan stok pupuk bersubsidi di Jawa Barat, Kamis (12/10/2023). 

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi mendampingi Plt. Menteri Pertanian, Arief Prasetyo mengunjungi gudang dan sejumlah kios yang ada di Kabupaten Karawang.

“Dari kunjungan kita tadi, kesimpulannya adalah untuk pupuk baik subsidi maupun pupuk komersial itu tersedia di kios.” ungkap Arief.

Meski pupuk ada, Arief meminta Pupuk Indonesia tetap menjaga ketersediaan stok pupuk bersubsidi maupun non subsidi untuk memenuhi kebutuhan petani pada musim tanam. Dia juga menyampaikan bahwa aplikasi i-Pubers akan digunakan oleh seluruh kios pupuk di Indonesia. Sistem digital ini bertujuan memudahkan petani dalam menebus pupuk bersubsidi di kios.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi menyebutkan bahwa pihaknya akan mendukung penuh upaya Kementan dalam penyediaan pupuk menjelang musim tanam. Selain menyediakan pupuk bersubsidi sesuai alokasi pemerintah, Pupuk Indonesia juga akan menjaga ketersediaan pupuk non-subsidi.

Baca Juga: Lewat Digitalisasi, Pupuk Indonesia Siap Tingkatkan Pelayanan kepada Petani Nasional

“Sepanjang jalan kami diberikan arahan yang sangat tegas, lugas dari pak Menteri untuk memastikan ketersediaan pupuk di seluruh outlet kami baik pupuk subsidi maupun non subsidi, dan itu menjadi komitmen kami dari Pupuk Indonesia untuk menyambut musim tanam,” kata Rahmad.

Stok pupuk bersubsidi yang saat ini, mulai dari Gudang Lini I sampai Lini III, tersedia sebanyak 1.442.553 ton. Stok per tanggal 10 Oktober 2023 ini setara dengan 263 persen dari ketentuan minimum yang ditetapkan oleh Pemerintah. Rinciannya, urea sebanyak 941.712 ton, NPK 500.841 ton.

“Sekarang ini stok itu cukup banyak, untuk pupuk subsidi saja hampir 3 kali lipat dari ketentuan, dan serapannya sekarang sudah mencapai 70 persen. Karena ada penundaan musim tanam maka akan ada penyerapan di bulan November. Maka dari itu seperti yang diingatkan oleh pak Menteri, Oktober ini stok di seluruh kios sudah tersedia dan Insha Allah akan kami lakukan. Pak Menteri minta di 26.000 kios pupuk subsidi harus tersedia juga pupuk nonsubsidi, dan kita akan all out, sekarang sudah 60 persen kios juga menyediakan pupuk non subsidi,” tambahnya.

Baca Juga: Amankan Pasokan Bahan Baku, Pupuk Indonesia Grup Teken Kontrak Jual Beli Gas

Pupuk Indonesia memastikan pupuk bersubsidi akan terdistribusi dengan baik dari produsen ke kios-kios resmi. Dalam pendistribusian, Pupuk Indonesia menggunakan 13 kapal dengan 179 rute, 8.107 truk sewa dengan 1.049 rute, serta mengoperasikan 4 komplek pelabuhan khusus. Seluruh jaringan distribusi tersebut terpantau secara digital dan realtime. 

Adapun syarat untuk mendapat pupuk bersubsidi sesuai dengan Permentan 10/2022 adalah wajib tergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian (SIMLUHTAN), serta menggarap lahan maksimal dua hektare.

Permentan 10/2022 juga mengatur komoditas yang bisa mendapatkan pupuk bersubsidi, yaitu bawang merah, bawang putih dan cabai, padi, jagung, kedelai, tebu rakyat, kopi dan kakao.

"Sebagai BUMN, Pupuk Indonesia memastikan produksi dan ketersediaan pupuk bersubsidi terjaga, sehingga dapat membantu petani dalam meningkatkan produktivitas pertaniannya," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: