Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Unilever Indonesia Catat Penjualan Bersih Rp10,2 Triliun hingga Q3 2023, Apa Saja Penopangnya?

Unilever Indonesia Catat Penjualan Bersih Rp10,2 Triliun hingga Q3 2023, Apa Saja Penopangnya? Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membukukan penjualan bersih sebesar Rp10,2 triliun hingga Q3-2023. Selama periode tersebut, Unilever mencatat pertumbuhan penjualan domestik sebesar 3,3% dan volume domestik tumbuh sebesar 4,3% (yoy).

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Ira Noviarti, menyebutkan bahwa Unilever Indonesia meraih pertumbuhan laba bersih sebesar 21% menjadi Rp1,4 triliun per September 2023. Ira mengatakan, pertumbuhan penjualan domestik ditopang oleh peningkatan underlying volume sebesar 4,3%.

"Bisnis menunjukan kemajuan signifikan sebagai buah dari fokus yang konsisten dalam memperkuat fundamental bisnis. Hasilnya, kami berhasil meningkatkan volume share dalam tiga kuartal terakhir," tegas Ira kepada media, Rabu, 25 Oktober 2023.

Baca Juga: Laba Bersih Melonjak 25 Persen, Semen Baturaja (SMBR) Catatkan Pertumbuhan Signifikan di Kuartal III 2023

Ia menambahkan, Unilever Indonesia berkomitmen penuh dalam menjalankan lima prioritas strategis untuk pertumbuhan jangka panjang. Lebih lanjut, Ira menyampaikan bahwa Kategori Home dan Personal Care mencatat pertumbuhan penjualan domestik sebesar 1,8%; didorong oleh pertumbuhan volume sebesar 3,6%.

Hal ini tercapai salah satunya berkat inovasi merek Pepsodent melalui peluncuran kembali Pepsodent Pencegah Gigi Berlubang yang menawarkan klaim keunggulan sepuluh kali lebih kuat dalam memperkuat gigi. Selain itu, peluncuran Sunsilk anti-dandruff juga semakin memperkuat posisi kami di segmen anti-ketombe.

Pada Kategori Food dan Refreshment, Unilever Indonesia mencatat penjualan domestik yang kuat dengan pertumbuhan sebesar 6,1%; didorong oleh peningkatan volume sebesar 5,7%. Pada unit bisnis Nutrition, merek-merek inti juga tengah berfokus pada program pengembangan pasar.

Royco, merek kaldu sup yang sangat populer di tanah air, terus menjalankan komitmen untuk mengedukasi konsumen tentang pentingnya asupan makanan sehat melalui serangkaian program edukasi tatap muka dan digital. 

Sementara itu, Bango fokus menciptakan masakan yang lebih beragam dan lezat dengan menggunakan kecap, dengan memanfaatkan bahan-bahan, seperti telur, tahu, dan tempe. Strategi tersebut diyakini dapat mendorong lebih banyak orang untuk mencoba hidangan baru dan mengeksplorasi kegunaan produk Unilever. Pendekatan tersebut juga diharapkan dapat menarik lebih banyak pengguna baru dan berhasil meningkatkan pemakaian pada existing user.

Baca Juga: Mantap Jiwa, Laba dan Nilai Kredit BCA Sama-Sama Melejit pada Kuartal Ketiga Tahun 2023!

"Hasil kuartal ketiga kami menunjukkan bahwa kami bergerak ke arah yang tepat menuju pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan. Dengan margin kotor yang kuat, didorong oleh program efisiensi, kami dapat meningkatkan investasi merek-merek kami dan aktivitas pengembangan pasar sehingga menghasilkan pertumbuhan yang kompetitif," tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
Editor: Yohanna Valerie Immanuella

Advertisement

Bagikan Artikel: