Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Program Akselerasi PLN Dinilai Matang untuk Pimpin Transisi Energi di Indonesia

Program Akselerasi PLN Dinilai Matang untuk Pimpin Transisi Energi di Indonesia Kredit Foto: Djati Waluyo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Akademisi dan Pengamat Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengapresiasi kinerja PT PLN (Persero) dalam memimpin transisi energi Tanah Air.  

“Saya mengapresiasi PLN yang telah menjadi garda terdepan dalam mengakselerasi transisi energi dengan menambah kapasitas EBT dalam jumlah besar, serta kolaborasi global yang sudah dilakukan,” katanya kepada media.

Dalam hal transisi energi, menurut Fahmi, bisa terlihat saat PLN mengembangkan program Accelerated Renewable Energy Development (ARED) atau akselerasi pengembangan energi baru terbarukan (EBT) guna menjawab tantangan mismatch antara lokasi sumber EBT berskala besar dengan pusat demand listrik. 

Baca Juga: PLN Targetkan di 2024 100 Persen Operasional Pakai Molis

Dengan program itu, paparnya, PLN mampu mengakselerasi penambahan energi terbarukan hingga sebesar 75% atau setara 60 GW pada 2040. Terinci PLN akan menambah PLTA dan Geothermal sebesar 32 GW serta menambah kapasitas pembangkit surya dan angin hingga sebesar 28 GW. 

Lebih lanjut, paparnya, PLN melakukan Green Enabling Super Grid yang dilengkapi dengan Smart Grid dan Flexible Generation. “Dari situ, kita bisa lihat kinerja PLN makin memimpin transisi energi untuk menuju Net Zero Emissions 2060.”

Guna menunjang akselerasi tersebut, kata Fahmy, PLN juga telah melakukan sejumlah kolaborasi baik di tingkat lokal, nasional maupun global. “Hal itu juga dilakukan untuk percepatan akses pendanaan hijau untuk agenda transisi energi di Indonesia.” 

Baca Juga: Kolaborasi dengan Aruna, PLN Bangun PLTS Groundmounted Terbesar Di Indonesia

Sebagai bukti, paparnya, beberapa waktu lalu PLN berhasil melakukan kolaborasi global. Berbagai penandatanganan bilateral antara PLN dan mitra bisnis dari China pada Indonesia-China Business Forum (ICBF) di Beijing. Selain itu, dengan International Eneegy Agency Fatih Birol di Prancis. 

Tak hanya itu, MoU dilakukan antara PLN dan Vice Chairman, President Sinosure, Sheng Hetai tentang percepatan akses pendanaan hijau untuk agenda transisi energi di Indonesia. 

Selanjutnya, PLN juga melakukan penandatanganan kesepakatan dengan pemimpin perusahaan listrik Thailand, Malaysia, Laos, serta perwakilan ASEAN Center for Energy untuk melakukan kolaborasi mewujudkan interkoneksi ASEAN Power Grid.

Penandatanganan MoU selanjutnya, dilakukan oleh Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dan President of CDB Xiamen Branch, Zeng Liqing  di kantor pusat CDB, Beijing, China. 

Lainnya, juga dilakukan MoU antara PLN dengan State Grid Corporation of China (SGCC) serempak dengan perusahaan lain di hadapan Presiden RI Joko Widodo pada Indonesia-China Business Forum di Beijing. 

“Dengan begitu, percepatan pertumbuhan dengan membangun kapasitas nasional guna menciptakan lebih banyak lapangan kerja serta mengentaskan kemiskinan, akan segera terwujud bersamaan dengan terjaganya lingkungan,” pungkas Fahmy.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: