4 Proyek Unggulan dari Cosmos Mengubah Interoperabilitas Blockchain
Dalam dunia blockchain dan kripto, biasanya setiap jaringan blockchain beroperasi sendiri-sendiri tanpa banyak koneksi dengan yang lain.
Ini membuat mereka seperti pulau-pulau yang terpisah, yang membuat sulit bagi mereka untuk berkomunikasi.
Masalah besar yang dihadapi oleh blockchain terutama dengan smart contract adalah banyak platform smart contract kurang memiliki interoperabilitas.
Tetapi tentu saja, ada upaya untuk membuat semuanya bisa terhubung tanpa kendala, salah satunya dengan menggunakan Cosmos Network.
Cosmos memiliki pendekatan yang sangat modular dan menggunakan teknologi inti bernama Tendermint, yang membuatnya lebih mudah untuk dikembangkan oleh para developer.
Artikel ini akan menjelaskan beberapa proyek teratas yang mencerminkan visi Cosmos, mulai dari mekanisme konsensusnya hingga dukungannya untuk internet yang lebih terbuka dan bisa berkomunikasi antar berbagai jaringan blockchain.
Pada tahun 2018, Mark Miller dan Eric Drexler memulai Agoric dengan tujuan mengembangkan komponen perangkat lunak yang bisa "pintar" dalam bernegosiasi dan bertransaksi secara otomatis.
Menariknya, mereka memilih JavaScript sebagai bahasa untuk smart contract mereka. Ini adalah pilihan yang bagus karena banyak developer yang sudah akrab dengan bahasa ini.
Ini membuatnya lebih mudah bagi developer dari dunia Web2 untuk beralih ke dunia Web3 yang berfokus pada teknologi terdesentralisasi. CEO Agoric, Dean Tribble, menjelaskan mengapa JavaScript adalah pilihan yang tepat sebagai bahasa pemrograman untuk smart contract.
"Kami melakukannya dalam JavaScript, yang merupakan bahasa dengan pengembang terbanyak di dunia, dan kami melakukannya dengan cara yang aman secara default, yang merupakan perubahan besar dari cara kerja Ethereum dan platform smart contract lainnya,” ungkap Dean.
Penempatan strategis Agoric dalam ekosistem Cosmos, terutama ketergantungannya pada sistem proof-of-stake Tendermint, menunjukkan komitmennya terhadap keamanan dan desentralisasi.
Selain itu, kolaborasi Agoric dengan protokol Inter-Blockchain Communication (IBC) yang mereka kembangkan bersama, memperluas kemampuan platform ini di berbagai rantai sehingga meningkatkan interoperabilitas.
Dalam ekosistem Cosmos, Agoric berperan besar. Mereka telah menciptakan inovasi seperti Zoe Smart Contract Framework dan mengadopsi arsitektur Object Capability (OCap). Ini semua membantu membuat JavaScript lebih baik digunakan dalam aplikasi blockchain.
Upaya mereka tidak hanya mendukung prinsip terdesentralisasi, tetapi juga membuka jalan bagi masa depan yang menarik dalam ekosistem Cosmos. CEO Agoric menekankan visi platform ini sebagai upaya untuk transisi yang aman dari dunia Web2 ke Web3.
EVMOS
EVMOS, singkatan dari Ethereum Virtual Machine on Cosmos, dibangun untuk menghubungkan blockchain Ethereum dan Cosmos.
EVMOS dibangun menggunakan Cosmos SDK yang dikombinasikan dengan kompatibilitas Inter-Blockchain Communication (IBC), memberikan lingkungan yang lebih kaya bagi developer di mana mereka dapat memanfaatkan kelebihan ekosistem Ethereum dan Cosmos.
Misi dasar EVMOS adalah memfasilitasi lingkungan pengembangan yang mulus yang menggabungkan perangkat dan sistem pertukaran nilai dari dua platform blockchain besar yakni Ethereum dan Cosmos.
EVMOS mulai beroperasi pada bulan April 2021 dan berhasil menarik sekitar 59 dApps, sebuah indikator penting akan signifikansinya yang semakin meningkat dalam komunitas developer.
Salah satu fitur kunci EVMOS adalah sistem tokennya yang memiliki banyak fungsi. Selain peran tradisional dalam insentif jaringan dan staking, token ini juga memainkan peran penting dalam tata kelola on-chain.
Mereka juga bertindak sebagai sistem hadiah bagi developer dan operator jaringan dan digunakan dalam proses pendaftaran modul ERC20, memfasilitasi integrasi EVM-IBC yang mulus.
Pertumbuhan EVMOS mengungkapkan dampak dan pencapaian mendalamnya dalam waktu singkat. Pengenalan platform ini menjadi bukti perkembangan interoperabilitas dalam ekosistem Cosmos, menarik pengguna yang sudah akrab dengan dApps berbasis EVM dan memperluas jangkauan ekosistem Cosmos.
Langkah ini bukan hanya menguntungkan developer tetapi juga meningkatkan pengalaman pengguna sehingga platform ini juga berorientasi pada pengguna.
Akash Network
Akash Network adalah platform yang menyederhanakan pembelian dan penjualan sumber daya komputasi.
Platform ini memberdayakan pengguna untuk memiliki kontrol penuh atas infrastruktur cloud mereka yang memungkinkan untuk menyiapkan, memasarkan, dan mendapatkan sumber daya cloud yang penting untuk aplikasi mereka. Salah satu aspek yang menarik dari Akash adalah sistem lelang terbalik-nya.
Dalam sistem ini, pelanggan menentukan harga yang mereka inginkan yang mendorong penyedia untuk bersaing menawarkan layanan yang seringkali menghasilkan biaya yang jauh lebih rendah. Kadang-kadang hingga 85% lebih murah daripada harga yang diinginkan.
Inti dari identitas Akash adalah komitmennya terhadap komunitasnya. Tidak hanya dikelola tetapi juga dimiliki oleh penggunanya. Akash menawarkan layanan yang benar-benar terbuka.
Kode sumbernya yang transparan memastikan bahwa semua orang dapat mengakses dan memahami cara kerjanya.
Dengan dibangun di atas jaringan Cosmos dan inti Tendermint, Akash mendapat keuntungan interoperabilitas, keamanan, dan skalabilitas yang lebih tinggi.
Persistence adalah proyek yang berkomitmen untuk membentuk ulang lanskap DeFi dengan fokus pada liquid staking.
Sebagai salah satu jaringan aplikasi yang menggunakan Inter-Blockchain Communication (IBC), Persistence menawarkan pengalaman yang mulus bagi pemegang staked assets dari berbagai blockchain.
Integrasi Persistence ke blockchain Cosmos memastikan aktivitas lintas rantai yang lancar, menambah daya tarik bagi pengguna yang mencari interoperabilitas tanpa mengorbankan keamanan atau fungsionalitas.
Dampak Persistence dalam dunia DeFi sangat nyata. Aplikasi seperti pSTAKE Finance memberikan peluang ganda yang memungkinkan pengguna untuk memasang aset mereka dan tetap terlibat dalam DeFi. Dexter sebagai DEX cross-chain, meningkatkan potensi untuk aset yang berfokus pada yield, terutama LSTs.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement