Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Laba BSI Tumbuh 31%, Cetak Laba sebesar Rp4,20 Triliun di Kuartal Ketiga Tahun 2023

Laba BSI Tumbuh 31%, Cetak Laba sebesar Rp4,20 Triliun di Kuartal Ketiga Tahun 2023 Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berhasil menjaga kinerjanya hingga kuartal ketiga tahun 2023, dengan mencetak laba sebesar Rp4,20 triliun dan bertumbuh 31,04% secara tahunan.

Dilansir dari keterangan resminya pada Kamis (2/11/2023), Direktur Utama BSI, Hery Gunardi mengatakan kinerja ini menunjukkan perusahaan resiliens dan mampu membuktikan diri sebagai bank syariah yang memberikan kontribusi nilai ekonomi, selain nilai sosial yang terus dilakukan untuk kemaslahatan umat.

“Secara perlahan dan pasti, ekonomi syariah makin dikenal masyarakat yang pada akhirnya memberikan dampak positif pada bisnis BSI. Ditambah lagi, literasi keuangan dan perbankan syariah yang terus kami jalankan kepada para stakeholders untuk menjaga fokus bisnis secara berkelanjutan,” ujar Hery yang dilansir pada Kamis (2/11/2023). 

Baca Juga: BSI dan BSI Maslahat Luncurkan Program Desa Bangun Sejahtera Indonesia

Hery menambahkan, kondisi makro ekonomi dan situasi global yang tidak menentu kini menjadi tantangan bagi perbankan syariah untuk tetap bertumbuh secara stabil dan berkelanjutan. 

Namun, lanjutnya, sektor keuangan syariah, khususnya perbankan syariah, memiliki ciri khas dan keunikan produk yang relatif tahan terhadap goncangan ekonomi.

Salah satu penopang dari pertumbuhan laba yang pesat yakni pertumbuhan volume pembiayaan yang mampu mendorong pendapatan margin bagi hasil tumbuh 15,74% year-on-year (YoY). Selain itu, komposisi DPK (dana pihak ketiga) didominasi oleh dana murah.

Hingga September 2023, penghimpunan DPK mencapai Rp262 triliun. Dari angka tersebut, komposisi dana murah berupa tabungan sebesar Rp115 triliun dan giro Rp42 triliun. 

BSI terus mendorong pertumbuhan dana murah terutama Tabungan Bisnis yang menjadi salah satu penggerak dengan pertumbuhan 134,41% dan memiliki tren meningkat.

Dari segmen pembiayaan, penyaluran pembiayaan tercatat tumbuh positif. Hingga September 2023, BSI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp232 triliun, bertumbuh 15,94% YoY. Pembiayaan didominasi segmen konsumer sebesar Rp117,92 triliun, korporasi sebesar Rp54,39 triliun, mikro sebesar Rp21,45 triliun, usaha kecil dan menengah (UKM) Rp18,62 triliun dan komersial Rp11,86 triliun.

Hingga saat ini, market share pembiayaan BSI tumbuh 3,26% dibandingkan kuartal ketiga tahun 2022. Ini merupakan sinyal positif seiring dengan peningkatan market share industri perbankan syariah di Indonesia yang mengalami peningkatan sebesar 7%. Direktur Finance & Strategy BSI, Ade Cahyo Nugroho menambahkan, ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi BSI dan industri perbankan syariah nasional untuk terus tumbuh.

Di samping itu, bisnis BSI berbasis nasabah terus berkembang. Saat ini, jumlah customer-based perusahaan saat ini mencapai 19,22 juta, meningkat 10,90% YoY. Karena itu, saat ini BSI telah memiliki lebih dari 1.100 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.

Baca Juga: BSI Konsisten Dorong Pembiayaan Berkelanjutan

Direktur Teknologi Informasi BSI, Saladin D. Effendi mengatakan bahwa pertumbuhan nasabah BSI didukung melalui kanal digital seperti BSI Mobile, namun juga perlu didukung dengan kantor cabang. 

"Di sisi lain, perlu kami sampaikan bahwa pertumbuhan nasabah juga tak lepas dari e-channel, seperti BSI Mobile yang dapat dengan mudah diakses nasabah untuk transaksi pembukaan rekening online baik tabungan, deposito maupun pembiayaan," kata Saladin.

Hingga September 2023, generasi X, Y, dan Z masih mendominasi penggunaan BSI Mobile, dengan rincian total pengguna mencapai 5,90 juta orang atau tumbuh 32,80% YoY dan jumlah transaksi sebanyak 266,3 juta transaksi.

Kini, BSI juga mudah dijangkau melalui kehadiran merchant-merchant QRIS BSI yang mencapai lebih dari 221 ribu merchant di seluruh Indonesia, serta jumlah ATM di lebih dari 2.500 mesin.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: