Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sinergi Industri, Indonesia-China Terus Genjot Transfer Teknologi

Sinergi Industri, Indonesia-China Terus Genjot Transfer Teknologi Direktur Industri Hasil Hutan dan Perkebunan Kementerian Perindustrian Merrijantij Punguan Pintaria | Kredit Foto: Kemenperin
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pelaksanaan Pameran China Machinery & Electric Brand Show (Indonesia) 2023 dan Indonesia Industrial Machinery and Electronic Products Exhibition 2023 (IIME) resmi dibuka selama tiga hari mulai 2-4 November 2023 di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta.

Pameran ini merupakan satu-satunya pameran profesional di Indonesia yang menghadirkan lebih dari 100 perusahaan Tiongkok. Peraga Expo serta CCCME dan CNCIC selaku pihak penyelenggara sukses menghadirkan produk berteknologi tinggi dan ramah lingkungan yang diproduksi perusahaan asal Tiongkok.

Baca Juga: Adu Merakyat, Jubir Anies Ungkit Digusurnya Warga Jakarta oleh Jokowi dan Ahok

Beragam produk mesin industri, energi listrik, komponen motor & mobil, elektronik, peralatan rumah tangga, hingga mesin dan peralatan pembuatan kertas dipamerkan selama tiga hari ke depan.

Direktur Industri Hasil Hutan dan Perkebunan Kementerian Perindustrian Merrijantij Punguan Pintaria dalam sambutan pembukaannya mewakili Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menekankan pentingnya transfer teknologi antar negara.

"Kami berharap pameran ini dapat menjadi tolak ukur untuk kemajuan dan adopsi teknologi yang lebih berkelanjutan di industri kertas, serta membuka peluang lebih luas untuk transfer teknologi antara Indonesia dan Tiongkok," tutur Merrijantij Punguan, dilansir pada Kamis (2/11).

Pameran Paper Chain Indonesia 2023 juga dirangkaikan dengan pelaksanaan Rapat Kerja Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia- APKI.  Menteri Perindustrian dalam sambutannya, berharap melalui dua event ini dapat diidentifikasi teknologi hijau dan terobosan lainnya dalam mengatasi berbagai permasalahan  yang dihadapi oleh industri pulp dan kertas nasional.

"Perlu dirumuskan garis besar kebijakan dan program kerja sehingga industri Pulp dan Kertas dapat tumbuh lebih baik, dan dapat memberikan kontribusi yang makin signifikan dan berkelanjutan bagi perekonomian nasional," ujar Agus.

Baca Juga: Teddy Gusnaidi: Jokowi Netral Pun Disalahkan, Ada Pihak yang Jengkel karena Tidak Mau Jadi Petugas Partai

Senada dengan itu, Ketum APKI Liana Bratasida mengatakan, pihaknya bertekad untuk terus mengikuti perkembangan global.

"Tidak hanya dalam hal isu lingkungan, energi hijau, dan industri hijau, tetapi juga dalam upaya memperluas akses pasar produk pulp dan  kertas Indonesia ke luar negeri," ujarnya.

Ia juga mengatakan, Tiongkok merupakan mitra penting bagi Indonesia, dengan total investasi yang mencapai US$35 miliar  atau sekitar Rp547 triliun  dari  2006 hingga 2022.  Tiongkok juga merupakan tujuan utama ekspor pulp dan kertas Indonesia, dengan total ekspor sebesar 13,6 juta ton pada tahun 2022,  meningkat sebesar 38,2% dari tahun sebelumnya, diikuti dengan peningkatan nilai ekspor sebesar US$34,65 miliar  atau 30,6%.

Baca Juga: RPP Kesehatan Dapat Matikan Industri Tembakau, DPR Minta Kemenkes Pertimbangkan Nasib Pekerja

Turut hadir pada pembukaan pameran kali ini, Sekretaris Jenderal Indonesia Electric Manu facturer Asociation Achmad Riandhie mewakili Ketua Umumnya Johanes Wijaya.   Ia mengatakan  pameran ini diharpkan dapat meningkatkan kualitas produk untuk memenuhi kebutuhan pasar agar bisa menembus pasar internasional.

Hadir pula pada pameran ini, Secretari General of China Chamber of Commerce for Import and Expirt of Machinery and Electronic Products Guo Kuilong dan Minister Counsellor of Economics and Commercial Office of The People's Republic of China in The Republic of Indonesia Shi Ziming.

Selain pameran, pihak penyelenggara juga menggelar Seminar Internasional yang diprakarsai oleh APKI dengan tema "Sustainable Pulp and Paper Industries Through Advanced Environmentally Friendly Technologies: A Vision of Tomorrow".

Acara ini menghadirkan para ahli teknologi berwawasan lingkungan serta pakar  hubungan bilateral dari Indonesia dan Tiongkok.  Seminar Internasional APKI, yang berlangsung pada tanggal 2 November 2023 di Jakarta  International Expo, diselenggarakan bekerja sama dengan China Chamber of Commerce for  Import/Export of Machinery and Electronic Products (CCCME) dan China National Chemical  Information Center (CNCIC). Acara ini merupakan bagian integral dari Paper Chain Indonesia.

Pada 3 November 2023, APKI juga mengadakan Rapat Kerja dengan fokus pada "Strategi Penguatan Daya Saing Industri Pulp dan Kertas Dalam Menghadapi Tantangan Global di Masa Mendatang".

Baca Juga: Elektabilitas Anies Baswedan-Cak Imin Meningkat, PKS: Sejalan dengan Kondisi Lapangan

Sementara itu, Paul Kingsen, President Director Peraga Expo, mengungkapkan, pameran tahun ini menghadirkan produk yang lebih beragam. "Kami berkomitmen untuk mempersembahkan inovasi terkini sesuai dengan kebutuhan dan  tantangan masa kini," ujar Paul.  Dengan luas area pameran hampir 4.000 meter persegi, lebih dari 100 perusahaan internasional akan berpartisipasi, dengan target pengunjung sebanyak 3.000 orang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: