Elon Musk Luncurkan Chatbot AI ‘Grok’, Diyakini Bisa Ungguli ChatGPT
Elon Musk dan perusahaan rintisan (startup) berfokus kecerdasan buatan (AI) miliknya, xAI, baru-baru ini telah merilis chatbot AI bernama “Grok”, yang menurut Musk dapat mengungguli iterasi pertama ChatGPT milik OpenAI dalam beberapa tes akademis.
Dilansir dari laman Cointelegraph pada Senin (6/11/2023), motivasi di balik pembuatan Grok adalah untuk menciptakan alat AI yang dapat membantu umat manusia dengan memberdayakan penelitian dan inovasi, jelas Musk dan xAI dalam sebuah postingan di X (nama sebelumnya Twitter) pada tanggal 5 November.
Baca Juga: Menkominfo Budi Arie Ungkap Elon Musk Bakal Buat Kantor Starlink di Indonesia
Musk dan tim xAI mengatakan, "keunggulan unik dan mendasar" yang dimiliki oleh Grok adalah bahwa alat ini memiliki pengetahuan real-time tentang dunia melalui platform X.
"Grok juga akan menjawab pertanyaan-pertanyaan kritis yang ditolak oleh sebagian besar sistem AI lainnya," kata Musk dan xAI.
"Grok dirancang untuk menjawab pertanyaan dengan sedikit kecerdasan dan memiliki sifat pemberontak, jadi tolong jangan menggunakannya jika Anda tidak suka humor!" sambung pernyataan mereka.
Mesin yang menggerakkan Grok, yakni Grok-1, telah dievaluasi dalam beberapa tes akademis di bidang matematika dan pengkodean, hasilnya berkinerja lebih baik daripada ChatGPT-3.5 di semua tes, menurut data yang dibagikan oleh xAI.
Baca Juga: Aplikasi Ponsel ChatGPT Capai Rekor Pendapatan Rp72 Miliar pada September, Tapi Pertumbuhan Lambat
Namun sayangnya, Grok-1 tidak mengungguli versi paling canggih dari OpenAI, GPT-4, di semua tes.
"Ini hanya dilampaui oleh model yang dilatih dengan jumlah data pelatihan dan sumber daya komputasi yang jauh lebih besar seperti GPT-4,” jelas Musk dan xAI. "Ini menunjukkan kemajuan pesat yang kami buat di xAI dalam melatih LLM dengan efisiensi yang luar biasa,” sambung mereka.
Startup AI ini mencatat, Grok akan dapat diakses di X Premium Plus dengan harga US$16 (Rp248.959) per bulan. Namun untuk saat ini, layanan ini hanya ditawarkan kepada sejumlah pengguna di Amerika Serikat.
Baca Juga: Tak Cuma Donasi, Pemerintah Jokowi Diminta Kawal Pemberian Bantuan ke Gaza
Menurut xAI, Grok masih merupakan "produk beta yang sangat awal," yang akan berkembang dengan cepat setiap minggu.
Tim xAI mengatakan, mereka juga akan menerapkan lebih banyak langkah keamanan dari waktu ke waktu untuk memastikan Grok tidak digunakan untuk tujuan jahat.
"Kami percaya bahwa AI memiliki potensi besar untuk menyumbangkan nilai ilmiah dan ekonomi yang signifikan bagi masyarakat, jadi kami akan bekerja untuk mengembangkan perlindungan yang dapat diandalkan terhadap bentuk-bentuk penggunaan jahat yang membawa bencana,” ujar xAI.
"Kami percaya dalam melakukan yang terbaik untuk memastikan bahwa AI tetap menjadi kekuatan untuk kebaikan," tambah startup tersebut.
Baca Juga: Starlink Milik Elon Musk Bakal Hadir di Indonesia, Menkominfo: Tak Akan Ganggu Bisnis Opsel
Peluncuran startup AI Grok dilakukan 8 bulan setelah Musk mendirikan perusahaan tersebut pada bulan Maret lalu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement