Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bank Indonesia Buka Indikator Stabilitas Rupiah Pada Pertengahan November

Bank Indonesia Buka Indikator Stabilitas Rupiah Pada Pertengahan November Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah berdasarkan kondisi perekonomian global dan domestik hingg 17 November 2023.

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono mengatakan, pada Kamis, 16 November 2023 Rupiah ditutup pada level (bid) Rp15.540 per dolar AS.

"Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke 6,72%. DXY melemah ke 104,35.Yield UST (US Treasury) Note 10 tahun turun ke level 4,436%," ujar Erwin dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (18/11/2023). 

Sedangkan pada pagi Jumat, 17 November 2023 Rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.510 per dolar AS, Yield SBN 10 tahun turun ke 6,67%.

Baca Juga: Bank Indonesia Terbitkan SVBI dan SUVBI, Manfaatkan Momentum Cash is the King!

Sementara untuk Aliran Modal Asing pada minggu ke tiga November tercatat, Premi CDS  Indonesia 5 tahun per 16 November 2023 sebesar 76,26 bps turun dibandingkan per 10 November 2023 sebesar 83,33 bps.

"Berdasarkan data transaksi 13 – 16 November 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp7,33 triliun (beli neto Rp2,49 triliun di pasar SBN, beli neto Rp0,87 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp3,97 triliun di SRBI)," ujarnya. 

Baca Juga: Hore! BI Implementasikan Pembayaran QR Antarnegara dengan Singapura

Lanjutnya, Selama tahun 2023, berdasarkan data setelmen sampai dengan 16 November 2023, nonresiden beli neto Rp56,21 triliun di pasar SBN, jual neto Rp18,09 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp21,02 triliun di SRBI.

"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut," ungkapnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: