WE Online, Jakarta - PT Merck Tbk (MERK) menyatakan bahwa melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tidak terlalu mempengaruhi kinerja perseroan.
Hal ini disampaikan oleh Direktur PT Merck Tbk Arriyo Aritrixo, beberapa waktu lalu, di Jakarta.
Ia mengatakan ini dikarenakan seluruh transaksi impor bahan baku tidak dilakukan oleh Merck lokal, melainkan oleh salah satu sister company Merck Holding GmbH yang merupakan induk dari jaringan Merck seluruh dunia. Sehingga, ditambahkan dia kalau transaksi pembelian bahan baku yang dilakukan oleh Merck Indonesia menggunakan kurs rupiah. Sistem pembelian seperti ini juga berlaku untuk Merck di negara lainnya.
"Ada paparan risiko karena ada bahan baku yang kami impor sendiri. Tapi, paparannya kecil sekitar 15% terhadap beban pokok," jelasnya usai RUPST perseroan, akhir pekan lalu.
Informasi saja, beban pokok Merck di tahun lalu mencapai Rp 404,75 miliar. Sementara, sensitivitas perseroan terhadap risiko kurs jika ada penguatan dolar AS terhadap rupiah sebesar 5% maka laba Merck hanya akan tertekan Rp 456,01 juta.
Tercatat, emiten sektor farmasi ini berhasil dalam membukukan total penjualan sebesar Rp 863,21 miliar di 2014, meningkat 7% dari periode serupa tahun sebelumnya.
Untuk pos laba bersih, perusahaan berkode saham MERK ini juga berhasil dalam mencatat raihan laba bersih mencapai Rp 181,47 miliar di 2014 atau naik tipis sebanyak 3% dari posisi laba bersih di tahun sebelumnya sebesar Rp 175 miliar. Namun, ketika disinggung mengenai kinerjanya pada tahun ini manajemen masih belum mau merinci lebih jauh atas target kinerjanya tersebut.
"Itu bukan merupakan kebijakan manajemen untuk mempublikasikan target angka," pungkas Arriyo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement