Kapitalisasi Pasar Bitcoin Salip Berkshire Hathaway, Melonjak Lewati Rp12 Kuadriliun!
Mata uang kripto Bitcoin (BTC) mendapatkan momentum terhadap saham-saham berkapitalisasi besar global dan menyalip nilai pasar konglomerat di Amerika Serikat (AS) yakni Berkshire Hathaway. Kapitalisasi pasarnya menembus US$800 miliar (Rp12 kuadriliun) pada 4 Desember setelah menyenggol perusahaan milik miliarder Warren Buffet tersebut pada 3 Desember.
Dilansir dari laman Cointelegraph pada Selasa (5/12/2023), ketika Bitcoin melonjak melewati US$40.000 (Rp619 juta) selama akhir pekan, kapitalisasi pasarnya naik menjadi di atas US$780 miliar (12 kuadriliun), mengalahkan kapitalisasi pasar Berkshire Hathaway yang mencapai US$779 miliar (Rp12 kuadriliun) yang ditutup pada 1 Desember (berdasarkan saham kelas A, BRK.A).
Baca Juga: Laporan Bybit: Bitcoin dan Ethereum ‘Lari’ dari Investor Institusional
Berkshire Hathaway mengalami sedikit penurunan baru-baru ini, turun sekitar 1,3% selama lima hari terakhir. Meskipun terjadi penurunan baru-baru ini, perusahaan ini masih naik 4,7% selama 30 hari terakhir dan 14,7% secara tahunan atau year-to-date (YTD).
Volatilitas Berkshire Hathaway masih jauh di bawah volatilitas Bitcoin, yang telah melonjak 20% selama sebulan terakhir dan hampir 150% YTD, menurut data dari CoinGecko. Bitcoin terus mencapai level tertinggi beberapa bulan baru-baru ini, melampaui US$41.000 (Rp635 juta) pada 4 Desember untuk pertama kalinya sejak April 2022.
Saat Cointelegraph menulis artikel ini, kapitalisasi pasar Bitcoin mencapai US$811 miliar (Rp12,5 kuadriliun), atau 4% lebih tinggi dari nilai pasar Berkshire Hathaway. Didirikan pada tahun 1839, Berkshire Hathaway adalah sebuah perusahaan multinasional yang berkantor pusat di Omaha, Nebraska, AS. Bisnis utamanya adalah asuransi, yang diinvestasikan dalam portofolio besar perusahaan, termasuk Bank of America dan Apple.
Pengacara mata uang kripto John Deaton menggunakan X (sebelumnya Twitter) untuk mengomentari berita tersebut.
"Itu adalah sebotol racun tikus yang sangat besar," tulis Deaton, mengacu pada kata-kata CEO Berkshire Hathaway, Buffett, yang menyebut Bitcoin sebagai "racun tikus kuadrat" pada 2018.
Menurut data dari CompaniesMarketCap, Bitcoin kini menjadi aset terbesar ke-10 berdasarkan kapitalisasi pasar, setelah Meta Platforms dan Nvidia, yang nilai pasarnya saat ini mencapai USS$834 miliar (Rp12,9 kuadriliun) dan US$1,2 triliun (Rp18 kuadriliun).
Dengan kapitalisasi pasar Bitcoin yang melonjak melewati US$800 miliar (Rp12 kuadriliun), mata uang kripto ini sekarang kurang 38% dari harga tertingginya sepanjang masa di US$69,000 (Rp1 miliar) yang diposting pada November 2021.
Baca Juga: Catatkan Rekor Tinggi, Bitcoin Jadi ‘Penerima Manfaat Utama’ Investasi
Aksi bullish saat ini dapat menandai untuk kedua kalinya dalam sejarah Bitcoin, kapitalisasi pasarnya mencapai US$1 triliun (Rp15 kuadriliun). Bitcoin sebelumnya menembus kapitalisasi pasar US$1 triliun (Rp15 kuadriliun) pada Februari 2021 di harga US$53.700 (Rp832 juta).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement