Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Akademisi Hormati Hak Butet Berpolitik, Tapi Jangan Mengaku Seolah Dizolimi

Akademisi Hormati Hak Butet Berpolitik, Tapi Jangan Mengaku Seolah Dizolimi Kredit Foto: Instagram/Butet Kartaredjasa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Universitas Jayabaya, Igor Dirgantara meminta, seniman Butet Kartaredjasa tidak menyudutkan pihak tertentu dalam melakukan aktivitas politik dan kesenian. Dia berharap, Butet menyampaikan sikap politiknya secara lugas, dan tidak membohongi masyarakat dengan aktivitas kesenian.

"Kalau dia (Butet) mau berpolitik, memiliki sikap atau mendukung calon tertentu, ya silakan saja. Itu hak dia. Tapi, jangan mengaku dijolimi atau diintimidasi pihak tertentu," ujar Igor kepada wartawan di Jakarta, Rabu (6/12/2023).

Lebih lanjut, Igor mengatakan, penyelenggara pentas teater bertajuk "Musuh Bebuyutan" pada 1-2 Desember 2023 di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, berjalan tanpa hambatan dan gangguan. Selain itu, pihak penyelenggara, PT Kayan Production, juga membantah ada intimidasi polisi saat agenda itu berlangsung.

"Tapi, Mas Butet mengesankan kepada publik 'Orde Baru lahir kembali' dan kepolisian melakukan intimidasi, nggak bisa gitu dong. Kalau dia punya sikap politik berbeda, ya tegas saja. Jangan membangun opini, kepolisian ada di kelompok tertentu," tegas Direktur Survey & Poling Indonesia (SPIN) ini. 

Igor menambahkan, opini publik yang dibangun Butet, akan menambah kegaduhan di tengah menghangatnya suhu politik jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Karenanya, dia meminta, Butet bersikap jantan dalam memberikan dukungan atau menyalurkan aspirasi politiknya di ruang publik.

"Tidak ada yang melarang Mas Butet melakukan aktivitas kesenian maupun politik. Tapi, dia harus sportif. Jangan menyudutkan atau membuat mayarakat tidak percaya dengan aparat penegak hukum," tandasnya.

Sebelumnya, seniman Butet Kartaredjasa dan penulis naskah teater Agus Noor mengaku mendapat intimidasi dari polisi saat menggelar pertunjukan di TIM Jakarta, Jumat (1/12/2023). "Bukan pelarangan, tapi intimidasi," kata Butet, Selasa (5/12/2023).

Namun, penyelenggara pentas teater, PT Kayan Production membantah ada intimidasi polisi saat agenda itu berlangsung. Mereka menegaskan tidak ada intervensi dari manapun terkait pementasan teater yang dilakoni Butet Kartaredjasa itu.

"Hanya mau menyampaikan, saya memang melakukan pengurusan terkait surat-surat perizinan ke kepolisian. Tidak ada intimidasi dalam penandatanganan surat tersebut,” kata Sekretariat PT Kayan Production, Indah, dalam keterangan tertulis, Selasa (5/12/2023).

Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro menjelaskan, pihak kepolisian selalu melakukan pengamanan dalam setiap acara pentas budaya di TIM. Termasuk, acara yang melibatkan calon presiden dan calon wakil presiden.

"Kegiatan-kegiatan masyarakat di wilayah Jakarta Pusat, baik itu berupa seni budaya dan sebagainya, tentunya kami harus menjamin kegiatan tersebut berlangsung dengan aman,” kata dia

Susatyo juga memastikan, pihaknya tidak mencampuri setiap aktor maupun materi acara. "Personel yang dikerahkan untuk pengamanan hanya berkoordinasi dengan penyelenggara acara terkait izin, dengan satpam terkait pengamanan dan pengaturan lalu lintas jika diperlukan," jelas dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: