Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pos Indonesia Salurkan Bansos Sembako dan PKH Tahap 4 Ke 1.290 KPM di Kota Tangsel

Pos Indonesia Salurkan Bansos Sembako dan PKH Tahap 4 Ke 1.290 KPM di Kota Tangsel Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pos Indonesia (Persero) telah mulai menyalurkan bantuan sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH) tahap ke-4 dari Kementerian Sosial (Kemensos) serentak di seluruh wilayah hingga ke pelosok Indonesia. Penyaluran bantuan ini dimulai sejak awal Desember 2023 dan ditargetkan selesai jelang akhir 2023. 

Penyaluran tersebut di antaranya juga telah dimulai di Tangerang Selatan. Galang Budi Mulyo selaku Executive Manager KC Tangerang Selatan (Tangsel) Pos Indonesia menuturkan, pihaknya mendapatkan alokasi penyaluran untuk 1.290 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di wilayah Tangsel.

"Saat ini, penyaluran triwulan keempat tahun 2023. Kami sedang menyalurkan bantuan Sembako dan PKH kepada 1.290 KPM di Tangsel, sudah disalurkan 80 persen," kata Galang.

Adapun mekanisme penyaluran yang dilakukan oleh Pos Indonesia melalui tiga metode, yaitu disalurkan di Kantorpos, dibagikan di komunitas, dan diantarkan langsung ke rumah KPM (door to door).

"Kami lakukan dengan tiga mekanisme, yakni diambil di Kantorpos, dibagikan di komunitas yaitu di kantor kelurahan, dan diantarkan langsung ke rumah KPM bagi lansia, disabilitas, maupun sakit sehingga tidak bisa hadir ke kantor pos, tidak bisa hadir ke komunitas, kami datang ke rumah masing-masing untuk kami bayarkan secara door-to-door ke rumahnya. Itu memang salah satu cara kami untuk bisa semua bantuan ini terealisasi kepada para penerima," tuturnya.

Galang menjelaskan penyaluran akan terus dilakukan hingga tercapai target, atau jika sudah ada informasi closing (penghentian) penyaluran dari pihak Kemensos.

"Jika belum tersalurkan 100 persen, dana akan kami kembalikan ke kas negara. Semaksimal mungkin akan kami salurkan 100 persen, kecuali ada beberapa penerima yang tidak dikenal, alamat tidak jelas atau tidak ditemukan, penerima meninggal dunia tanpa ahli waris ya nggak akan kita salurkan," katanya.

Galang dan tim terus berupaya memaksimalkan penyaluran bansos. Guna memastikan bantuan diterima oleh KPM, ia dan tim mengecek keakuratan alamat sesuai data yang diterima dari Kemensos.

"Upaya kami untuk memaksimalkan penyaluran ialah kami tanyakan kepada pengurus desa, RT/RW, apakah penerima benar terdaftar di alamat tersebut. Jika tidak ada, otomatis dana gagal dibayarkan. Harapan kami penyaluran bisa 100 persen kepada KPM. Hanya saja kadang ada data yang belum diperbarui sehingga dana tidak bisa disalurkan, misalnya penerima sudah pindah ke luar kota. Saran kami data terus diperbarui," ujarnya.

Sejauh ini penyaluran bansos sembako dan PKH di wilayah Tangsel berjalan lancar. Galang berharap bantuan sejenis akan terus diberikan oleh pemerintah, agar bisa membantu masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

"Alhamdulillah, penyaluran lancar. Kami juga senang bisa ikut memberikan manfaat kepada masyarakat, sehingga KPM bisa merasakan bantuan dari pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan. Harapannya, penyaluran bantuan terus berlanjut sehingga kami bisa terus menyalurkan bantuan kepada masyarakat pada tahun-tahun berikutnya. Kami bisa berkontribusi untuk memajukan negara dan memberikan manfaat kepada masyarakat," kata Galang.

Harapan yang sama dituturkan oleh petugas juru bayar yang bertugas di Kantorpos Tangsel, Sujana. Mengemban amanah menjadi petugas juru bayar sejak 2018, Sujana menjadi saksi hidup betapa bantuan tersebut sangat dinantikan masyarakat dan membantu mereka melanjutkan hidup.

"Saya menjadi juru bayar sejak 2018, kurang lebih lima tahun. Kalau suka-dukanya, yang jelas senang saja. Saya senang karena bisa membantu saudara kita, terutama saat masa pandemi. Kami sebagai garis terdepan menyampaikan amanat bantuan kepada masyarakat yang sangat membutuhkan akibat terdampak pandemi. Saya terharu, masih banyak penerima yang berada di bawah garis kemiskinan dan sangat membutuhkan bantuan. Untuk makan sehari-hari saja sangat sulit," kata Sujana.

Saat ini Sujana menjalankan tugas mengantarkan bantuan sembako dan PKH secara door to door di sejumlah wilayah di Tangsel. Dalam sehari ia rata-rata bisa mengantarkan bantuan kepada lebih dari 10 KPM.

"Saya bertugas mengantarkan bantuan sembako dan PKH secara door to door kepada KPM lansia, sedang sakit, atau disabilitas. Sehari bisa mengantar 15-20 KPM, maksimal jam 5 sore," ucapnya.

Sujana nyaris tak pernah mengeluh. Satu-satunya yang bisa disebut sebagai kendala hanya cuaca.

"Kendala hanya cuaca. Kalau hujan, tidak bisa maksimal mengantar bantuannya. Kadang juga kami sudah temukan alamatnya, tapi penerima tidak ada di rumah. Alhamdulillah, masyarakat antusias membantu kami menemukan alamat rumah untuk menyalurkan bantuan," katanya.

Lantaran sudah lima tahun rutin menyalurkan bantuan kepada KPM, Sujana merasa ada ikatan dengan para penerima. Mereka sudah dianggap Sujana layaknya saudara sendiri.

"Pengalaman unik, KPM sudah saya anggap seperti keluarga. Jadi kalau enggak ketemu, rasanya kangen. Saya berharap apa yang sudah saya kerjakan, yang sudah saya bantu, mudah-mudahan menjadi ladang amal ibadah saya. Saya juga minta maaf jika tidak bisa mengantar cepat karena keterbatasan, tapi saya usahakan secepat mungkin dalam skala yang sudah tertentukan jadwal-jadwal pemberiannya," ucapnya.

Sujana berharap Pos Indonesia ke depan terus dipercaya pemerintah untuk menyalurkan bantuan.  

"Harapan saya, PT Pos bisa terus diberikan kepercayaan secara luas. Semoga pemerintah terus mempercayai kami," katanya.

Baca Juga: Hadirkan Logo Baru, Pos Indonesia Siap Dongkrak Ekosistem Bisnis Logistik

Dinsos Catat 8 Ribu KPM di Tangsel Terima Bansos

Sementara itu Kepala Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan Mohammad Ervin Ardan menjelaskan terkait data penerima bansos Sembako dan PKH triwulan ke-4 sebanyak hampir 8 ribu KPM.

“Kalau kita lihat di DTKS ada 133 ribu kepala keluarga (KK), ada hampir 400 ribu orang yang masuk daftar. Jadi kelihatannya kita memang masih membutuhkan itu, walau pun harapan kami nantinya semakin menurun. Warga terutama di Kota Tangsel masih sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi. Penyaluran bansos sembako dan PKH sejak triwulan 1 hingga triwulan 3 jumlah KPM kurang lebih 8 ribu. Data terakhir hasil rekonsiliasi triwulan ke-4 kurang lebih 7.916, ini data sementara karena masih harus rekonsiliasi dengan beberapa PKH,” kata Ervin.

Lebih lanjut Ervin menyoroti data penerima bansos yang belum diperbarui, sehingga masih sering ditemui warga miskin yang tidak masuk dalam daftar penerima bansos.

“Selama ini yang dikeluhkan masyarakat masih ada warga yang tidak terdaftar. Dinas Sosial akan membuat standar kriteria orang miskin, dibuatkan dalam bentuk surat edaran, disosialisasikan kepada dinas dan perangkat daerah di Tangsel mulai dari kelurahan, kecamatan, maupun dinas pengampu data kemiskinan. Data kemiskinan dari berbagai dinas lainnya itu akan disatukan menjadi data terpadu, sehingga orang yang memang harus dibantu datanya (bisa diperoleh) dari sumber itu saja,” katanya.

Untuk memuluskan rencana tersebut Dinas Sosial Tangsel akan melakukan rekonsiliasi data dengan sejumlah pihak terkait.

“Selama ini kami Dinas Sosial melakukan rekonsiliasi data hanya dengan pendamping PKH. Pendamping PKH yang melakukan rekonsiliasi dengan pihak Himbara dan Pos Indonesia. Saya ingin mulai triwulan ke-4 ini kami Dinas Sosial beserta pendamping PKH, Himbara, dan Pos memfasilitasi pemutakhiran data sehingga bisa didapatkan data valid dalam waktu yang cepat,” tuturnya.

Kepada para KPM, Ervin berharap bansos yang diberikan oleh pemerintah tidak malah membuat jadi ketergantungan dan malas berusaha. Ia ingin masyarakat tergerak untuk meningkatkan kesejahteraan ekonominya dengan tidak hanya mengandalkan pada bansos.

“Harapan saya bantuan ini hanya bersifat sementara, jadi masyarakat jangan sampai bergantung pada bantuan. Dengan bantuan ini mudah-mudahan masyarakat bisa naik level sehingga bisa hidup lebih baik lagi,” ucapnya.

Baca Juga: Dongkrak Usaha Lokal, Pos Indonesia Kolaborasi Bareng Kadin dan TikTok

KPM Bersyukur Terima Bansos Sembako dan PKH

Bantuan yang diberikan oleh Kemensos dan disalurkan melalui Pos Indonesia ini disambut suka cita dan haru para KPM. Salah satu KPM yang tak kuasa meneteskan air mata haru ialah Mursih. Wanita berusia lanjut yang berdomisili di Pondok Petung, Tangerang Selatan, Banten ini, menerima bantuan diantarkan langsung ke rumahnya (door to door) oleh petugas Pos Indonesia. 

"Alhamdulillah, terima kasih banyak. Saya meneteskan air mata, rasa syukur, terima kasih ada yang peduli dengan saya. Alhamdulillah, uang bantuan ini cukup untuk saya hidup dan modal jualan," kata Mursih dengan suara terbata-bata menahan haru.

Lansia yang hidup seorang diri ini sehari-hari berjualan makanan ringan keliling untuk menyambung hidup. Meski pendapatannya tak menentu, Mursih tetap bersyukur.

"Kegiatan sehari-hari saya berjualan makanan keliling. Pendapatannya enggak mesti, cukup saja untuk bayar listrik, dan kebutuhan sehari-hari," tuturnya.

Mursih menerima bantuan PKH senilai Rp600 ribu. Uang tersebut di mata Mursih cukup dan dapat membantunya memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Terima kasih kepada Pak Jokowi, Kementerian Sosial, dan Pos Indonesia atas bantuannya, lebih dari cukup. Semoga dilimpahkan rezeki dan kesehatannya," katanya.

KPM lainnya yang juga menerima bantuan ialah Sri Purwati yang tinggal di Kampung Ceger, Jalan Panti Asuhan. Perempuan yang sehari-hari berjualan celana keliling ini berjuang menyambung hidup sepeninggal sang suami yang telah lama meninggal.

"Saya terima Rp600 ribu. Kalau bulan kemarin, saya dapat beras sekarung kecil. Alhamdulillah, uangnya buat makan sehari-hari. Uangnya juga buat modal bikin celana kolor, saya jual keliling," kata Sri Purwati.

Atas bantuan yang telah diterimanya, Sri sangat berterima kasih kepada pemerintah, khususnya Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

"Terima kasih kepada Pak Jokowi sudah memperhatikan rakyat seperti saya yang tidak punya suami, alhamdulillah sudah memberi rezeki untuk saya. Saya terima kasih banyak untuk Menteri Sosial, dan Pos Indonesia. Terima kasih sudah memperhatikan saya," ucapnya.

Sri berseloroh tentang kekhawatirannya selepas Jokowi tak lagi menjadi presiden tahun depan. 

"Semua rakyat senang, terbantu oleh Pak Jokowi. Makanya, ini Pak Jokowi mau selesai (masa jabatannya), saya bingung juga apakah nanti presiden yang berikutnya akan seperti Pak Jokowi memperhatikan rakyat. Mudah-mudahan presidennya lebih baik dari Pak Jokowi. Kalau lebih mundur dari Pak Jokowi, rakyat akan susah semua. Semua serba mahal," tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: