Pihaknya pun menilai peran PPLI dalam pengolahan limbah medis di Banyuwangi sangat membantu. Harapannya kolaborasi antar stakeholder dapat menyelesaikan permasalahan penanganan limbah di Banyuwangi.
"Sudah bagus, sudah membantu kami selaku pemerintah untuk pengelolaan limbah B3. Harapan kami, karena ada keterbatasan dana dan anggaran sosialisasi, kami berharap CSR dari pihak ketiga, kalau bisa ada kendaraan (pengangkut) B3," pintanya.
Baca Juga: Pertamina Hulu Rokan Pamer Inovasi Lahan Basah Buatan untuk Kelola Limbah Air di Dubai
Kemudian, Wakil Ketua Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Endang Sri Lestari juga mengutarakan kendala yang harus dihadapi untuk penanganan limbah, yakni soal akses pengangkutan serta penyimpanan limbah di daerah pelosok. Hal ini perlu menjadi perhatian dari pemerintah setempat.
"Itu ada kendala bagaimana pengangkutannya karena sesuai regulasi tidak boleh lebih dari 2 hari. Semoga ini bisa diselesaikan," imbuhnya.
Selain itu, Rustam salah satu Kepala Puskesmas di Kabupaten Banyuwangi menambahkan bahwa proses penanganan limbah medis sudah dilakukan baik oleh PPLi melalui rekanannya untuk wilayah Banyuwangi dan sekitarnya, PT Transwaste Moda Indonesia.
"Jujur sangat membantu sekali dalam pengolahan limbah B3 di Banyuwangi, karena bisa membantu pengolahan limbah, tidak bingung-bingung membuang limbahnya, langsung ke PPLI aja kalau begitu," katanya.
Baca Juga: Riset Kolaborasi Grup MIND ID Ciptakan Nilai Tambah Hilirisasi Limbah Peleburan Timah
Kegiatan yang digelar DLH Banyuwangi tersebut diikuti oleh sejumlah Puskesmas, RSUD, RS Swasta, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI) se-Kabupaten Banyuwangi, Perhimpunan Klinik dan Fasyankes Indonesia (PKFI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) serta Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement