Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ketua KPK: Indonesia Emas 2045 Sulit Tercapai Jika Korupsi Tidak Diberantas Tuntas

Ketua KPK: Indonesia Emas 2045 Sulit Tercapai Jika Korupsi Tidak Diberantas Tuntas Kredit Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango mengungkapkan cita-cita Indonesia Emas 2045 akan sulit terwujud apabila masalah korupsi tidak diselesaikan secara tuntas.

Hal ini Jokowi sampaikan di acara peringatan Hari Antikorupsi Sedunia pada Selasa (12/12/23).

“Cita-cita emas tahun 2045 akan sulit dicapai bila korupsi tidak dapat diberantas secara tuntas,” ungkapnya,” jelasnya sebagaimana dilihat live di kanal Youtube KPK.

Nawawi menjelaskan korupsi adalah musuh bersama yang disepakati bangsa-bangsa karena punya daya rusak yang luas.

Menurutnya Korupsi bisa menghambat pencapaian suatu negara.

Baca Juga: Anies ke Prabowo: Pak Prabowo Tidak Tahan Jadi Oposisi

“Kita memperingati hari korupsi sedia setiap tahun sebagai penanda sekaligus pengingat bahwa korupsi adalah utama seluruh bangsa, seluruh negara mengakui korupsi merupakan pusat dari berbagai persoalan, korupsi memiliki sifat korosif terhadap segala pencapaian yang kita dapatkan. Secara empirik korupsi terbukti menghambat kemajuan sosial dan ekonomi di banyak negara,” jelasnya.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga hadir pada acara yang sama mengungkapkan korupsi merupakan kejahatan luar biasa yang punya dampak besar.

Menurut Jokowi, korupsi mengakibatkan pembangunan sebuah negara terhambat, merusak ekonomi, serta menyengsarakan rakyat.

“Korupsi Adalah kejahatan luar biasa yang menghambat pembangunan, bisa merusak perekonomian bangsa, dan juga menyengsarakan rakyat,” jelas Jokowi.

Jokowi juga menyampaikan keprihatinannya mengenai masalah korupsi di Indonesia. Ia menyinggung banyaknya pejabat yang telah ditangkap karena kasus korupsi.

Ia menegaskan banyaknya pejabat yang ditangkap bukanlah sebuah prestasi yang membanggakan.

“Kita tahu di negara kita periode 2004-2022 sudah banyak sekali dan menurut saya terlalu banyak pejabat kita yang sudah ditangkap dan dipenjara, tidak ada negara lain yang menangkap dan memenjarakan sebanyak di negara kita Indonesia, jangan ditepuk tangani,” jelasnya.

Karenanya Jokowi mendorong adanya evaluasi total dengan fakta banyaknya pihak yang sudah ditangkap tetapi seakan tak menimbulkan efek jera.

Baca Juga: Banyak Pejabat Ditangkap Kasus Korupsi, Jokowi: Jangan Tepuk Tangan!

Sejauh ini Jokowi menilai hukuman penjara tak bisa membuat efek jera bagi mereka yang melakukan korupsi.

“Dengan begitu banyaknya pejabat yang sudah ditangkap apakah korupsi bisa berhenti? Berkurang? Ternyata sampai sekarang masih kita temukan masih banyak kasus korupsi, artinya kita perlu mengevaluasi total. Saya setuju tadi pendidikan, pencegahan, penindakan, tapi ini ada sesuatu yang harus dievaluasi total,” jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: