Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kolaborasi Tebuireng dan Danone AQUA wujudkan Pondok Bersih

Kolaborasi Tebuireng dan Danone AQUA wujudkan Pondok Bersih Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Surabaya -

Pesantren Tebuireng melalui Bank Sampah Tebuireng (BST) sukses meluncurkan program edukasi pengelolaan sampah. Program ini ditandai dengan penandatanganan Piagam Kerja Sama antara Danone-Aqua dan Ponpes Tebuireng dalam pengelolaan sampah melalui Bank Sampah Tebuireng.

Acara yang berlangsung sukses dengan tema “Bersih, Berkah dan Berlimpah” ini diikuti perwakilan unit sekolah Tebuireng, santri, dan mahasiswa di Aula Lantai 3 Gedung Yusuf Hasyim Tebuireng, kemarin.

KH. Mochamad Irfan Yusuf selaku Dzuriyah Hadratussyaikh KH. M Hasyim Asy’ari mengatakan bahwa seringkali Pondok Pesantren digambarkan sebagai sebuah kawasan yang kumuh dan kotor. 

“Tapi alhamdulillah, perlahan pandangan tersebut hilang dengan segala upaya pihak Pondok Pesantren Dengan berbagai upaya dan kerja keras, pesantren sudah mampu mengelola kebersihan pondok pesantrendan tidak lagi dikonotasikan sebagai  tempat yang kumuh dan kotor,” ungkapnya.

Baca Juga: Danone Indonesia Gandeng LAZISNU dan TNI AL Kirim Bantuan Puluhan Ribu Botol AQUA ke Palestina

Gus Irfan Yusuf sapaannya mengakui, bahwa di Pesantren Tebuireng sendiri kekumuhan itu sudah hilang. Selain itu, di Pesantren Tebuireng juga dinilai sudah baik dalam mengelola sampah.

“Apalagi saat ini sudah hadir Bank Sampah Tebuireng yang mengurusi perihal sampah di Pesantren Tebuireng. Agama Islam sangat memperhatikan persoalan kebersihan, banyak ayat Al Qur’an yg menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan, bahkan dalam Al Quran juga menjelaskan tentang kerusakan lingkungan di muka bumi ini banyak disebabkan oleh tangan manusia terhadap lalainya menjaga kebersihan,” tegasnya.

Bank Sampah Tebuireng yang dioptimalkan kembali sejak Juli 2022 telah mampu mengelola sampah dari aktifitas di pondok. Santri di pondok tercatat bisa menghasilkan sampah hingga 50 ton sampah perbulan sampah inilah yang kemudian dikelola oleh BST yang bergerak dengan moto "Bersih, Berkah, Berlimpah". Dengan upaya tersebut, Tebuireng telah menjadi pelopor dalam pengelolaan sampah di lingkungan pondok.

Sementara itu, Direktur Sustainable Development Danone Indonesia, Karyanto Wibowo mengungkapkan, bahwa Pesantren Tebuireng adalah pondok pesantren yang telah melahirkan pemimpin besar di negeri ini.

“Tidak hanya melahirkan pemimpin-pemimpin besar di negeri ini. Pesantren Tebuireng luar biasa dengan menjadi pionir dalam segala bidang, pentingnya pengelolaan sampah yang tidak hanya sekadar sebuah kegiatan sosial saja. Tetapi kegiatan ini bisa berkelanjutan sampai seterusnya,” ungkap Karyanto.

“Dan bagaimana kita dapat mewujudkan pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan pengelolaan sampah yang menjadi referensi untuk pondok pesantren dan bagi masyarakat. Seringkali program seperti ini berjalan kemudian selesai begitu saja. Terkadang pembangunan infrastruktur pemerintah tidak dibekali dengan sumber daya yang baik,” terangnya.

Baca Juga: Danone Indonesia Dorong Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan dan Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Menurutnya, agar kegiatan pengelolaan sampah tidak berhenti begitu saja, maka para pengelolaan sampah juga bisa menjadi bisnis, tidak hanya menjadi program sosial saja.

Karyanto juga mengkonfirmasi bahwa dari Danone memberikan perhatian khusus terhadap botol-botol bekas sehingga bisa diolah menjadi bahan utama daur ulang. Botol tersebut melalui proses daur ulang dengan teknologi tinggi sehingga dijamin kebersihan dan kehalalannya sesuai dengan standar pangan.

Danone mendukung Pesantren Tebuireng dalam pengelolaan sampah sebagai pesantren referensi bagi pondok-pondok pesantren lainnya dalam edukasi pengelolaan sampah serta dalam hal edukasi kesehatan.

Kolaborasi dengan Tebuireng ini menjadi bagian dari program Inclusive Recycling Indonesia (IRI), yaitu program peningkatan pengelolaan sampah di Indonesia yang terbuka terhadap keterlibatan banyak pihak baik dari segi bisnis, lembaga pemerintah, lembaga pendidikan bahkan unit pengelolaan sampah berbasis masyarakat.

Keterlibatan banyak pihak tersebut diharapkan mampu membuka jejaring seluas-luasnya untuk membentuk suatu sistem pengelolaan sampah yang berkenlanjutan di Indonesia.

“Semoga langkah kecil ini bisa berlanjut kedepannya dengan baik  dan bisa memberikan dampak positif kepada kita semua,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: